Example 728x250
Daftar Penyakit

Alasan Mengapa Lansia Rentan Terkena Osteoartritis

59
×

Alasan Mengapa Lansia Rentan Terkena Osteoartritis

Sebarkan artikel ini
Lansia Rentan Terkena Osteoartritis
Lansia Rentan Terkena Osteoartritis/freepik


Golansia.com – Osteoartritis adalah bentuk radang sendi yang paling umum dan menyerang jutaan orang di seluruh dunia. Kondisi ini terjadi ketika tulang rawan pelindung yang melindungi ujung tulang terkikis seiring bertambahnya usia. Meskipun osteoartritis dapat menyerang sendi mana pun, penyakit ini paling sering menyerang sendi tangan, lutut, pinggul, dan tulang belakang.

Gejala osteoartritis biasanya dapat diatasi, namun kerusakan sendi tidak dapat diperbaiki. Tetap aktif, menjaga berat badan yang sehat, dan menjalani perawatan tertentu dapat memperlambat perkembangan penyakit serta membantu memperbaiki nyeri dan fungsi sendi.

Mengapa Lansia Rentan Alami Osteoarthritis?

Osteoarthritis sebenarnya bisa terjadi pada semua kelompok umur, baik muda maupun lansia. Namun gejala osteoartritis seringkali baru muncul di usia tua. Banyak orang mengalami gejala osteoartritis sebelum usia 70 tahun.

Pada usia muda, osteoartritis lebih mungkin disebabkan oleh trauma. Misalnya karena cedera olahraga, kecelakaan atau faktor genetik. Namun pada orang lanjut usia, osteoartritis terjadi akibat melemahnya sendi dan tulang seiring bertambahnya usia.

Seiring bertambahnya usia, persendian dan tulang tidak hanya menjadi lebih kaku, tetapi produksi cairan sinovial yang berfungsi sebagai pelumas juga berkurang. Akibatnya, lansia lebih rentan mengalami gesekan antara tulang dan sendi sehingga menyebabkan kerusakan tulang rawan dan gejala fisik yang menghambat aktivitas. Ini termasuk nyeri, bengkak, dan masalah pergerakan sendi.

Faktor Risiko Osteoarthritis

Selain usia, ada juga beberapa faktor lain penyebab osteoarthritis. Berikut ini beberapa faktor risiko osteoarthritis selain usia yang perlu diketahui:

  • Riwayat Keluarga. Risiko pengapuran sendi meningkat pada orang yang memiliki riwayat kondisi serupa di dalam keluarga.
  • Jenis Kelamin. Wanita lebih berisiko mengalami pengapuran sendi dibandingkan pria. Risiko ini dikaitkan dengan berkurangnya hormon estrogen pada perempuan setelah menopause.
  • Kelebihan Berat Badan (overweight atau obesitas). Kelebihan berat badan memberi tekanan lebih besar pada persendian, tulang rawan, dan tulang (terutama pada lutut). Hal ini yang memicu terjadinya pengapuran pada lutut hingga membatasi kemampuan gerak.
  • Terutama pekerjaan yang melibatkan sendi dan tulang secara berlebihan.
  • Cedera pada Sendi. Misalnya, akibat kecelakaan atau terjatuh.
  • Penyakit Lain. Mengidap penyakit radang sendi lain, seperti asam urat atau rheumatoid arthritis juga meningkatkan risiko seseorang alami osteoarthritis.

Pengobatan Osteoarthritis pada Lansia

Sayangnya osteoarthritis termasuk kondisi yang tidak dapat disembuhkan. Meski begitu, tetap ada pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengurangi gejala yang muncul, yaitu:

  • Menurunkan berat badan bagi pengidap yang mengalami kelebihan berat badan.
  • Menjalani fisioterapi atau terapi okupasi.
  • Menggunakan alat khusus untuk membantu mengurangi rasa sakit, terutama saat berdiri dan berjalan.
  • Mengonsumsi obat pereda rasa sakit (seperti paracetamol dan obat antiinflamasi nonsteroid), obat antidepresan (seperti duloxetine), dan obat pereda nyeri topikal (dioleskan pada bagian sendi yang mengalami nyeri ringan).
  • Operasi, dianjurkan jika pengobatan yang telah dilakukan belum berhasil mengatasi osteoarthritis. Prosedur ini dilakukan untuk memperbaiki, memperkuat, dan mengganti sendi yang rusak.

Sementara itu, untuk mencegah risiko osteoartritis, lansia perlu rutin berolahraga untuk menguatkan sendi dan tulang, setidaknya 20–30 menit per hari. Mereka juga harus menjaga postur tubuh saat duduk dan berdiri, serta menjaga berat badan agar tidak obesitas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *