Example 728x250
Daftar Penyakit

Alasan Mengapa Lansia Lebih Rentan Terhadap Actinic Keratosis

77
×

Alasan Mengapa Lansia Lebih Rentan Terhadap Actinic Keratosis

Sebarkan artikel ini
Lansia Lebih Rentan Terhadap Actinic Keratosis
Lansia Lebih Rentan Terhadap Actinic Keratosis


Golansia.com – Seiring bertambahnya usia, perubahan pada tubuh secara alami semakin terlihat. Mulai dari rambut beruban, melemahnya kulit hingga berkurangnya kemampuan fisik. Selain itu, penyakit yang berkaitan dengan usia juga bisa muncul. Salah satu penyakit tersebut adalah Actinic Keratosis. Namun apa yang membuat lansia lebih rentan terkena Actinic Keratosis? Berikut ulasannya!

Hal yang Menyebabkan Lansia Rentan Alami Actinic Keratosis

Actinic Keratosis adalah suatu kondisi di mana kulit mengalami bercak atau benjolan yang kasar dan bersisik. Penyakit ini dianggap sangat umum dan terjadi pada banyak orang. Hal ini disebabkan oleh kerusakan kulit akibat paparan sinar ultraviolet (UV) selama bertahun-tahun. Masalah-masalah tersebut seringkali muncul di wajah, bibir, telinga, kulit kepala, leher atau punggung tangan.

Dikenal juga sebagai keratosis matahari, penyakit ini berkembang perlahan dan lebih sering terjadi pada orang berusia di atas 40 tahun. Siapapun yang menderita kondisi ini harus segera diobati karena bisa berubah menjadi kanker kulit. Faktanya, peluang terkena kanker kulit akibat kondisi ini adalah sekitar 5-10 persen. Oleh karena itu, jika muncul gejala segera berobat.

Namun apa yang membuat lansia lebih rentan terkena Actinic Keratosis?

Penyakit ini disebabkan oleh sinar UV matahari atau jenis penyamakan lainnya yang merusak kulit. Ini berarti bahwa seseorang yang sering terpapar sinar matahari dalam waktu singkat mungkin memiliki peningkatan risiko terkena keratosis aktinik selama hidupnya. Oleh karena itu, masalah kulit ini biasanya terjadi setelah usia 40 tahun, ketika endapan akibat sinar UV sudah tidak tertahankan.

Selain lansia, beberapa orang lainnya yang berisiko terhadap penyakit ini adalah:

  • Seseorang dengan kulit pucat, rambut pirang, dan mata berwarna biru-hijau-abu-abu.
  • Seseorang dengan kulit, rambut, dan mata yang lebih gelap yang telah terpapar sinar UV tanpa perlindungan.
  • Mengidap masalah terhadap sistem imunitas akibat kemoterapi, AIDS, transplantasi organ, dan lainnya.
  • Memiliki kondisi langka yang membuat kulit sangat sensitif terhadap sinar UV.

Cara Diagnosis Actinic Keratosis

Pemeriksaan dari penyakit ini umumnya dilakukan oleh dokter kulit dengan melihat dan merasakan area yang terdampak. Meski begitu, actinic keratosis dapat sulit dibedakan dengan kanker kulit. Untuk meyakinkannya, dokter kemungkinan melakukan biopsi pada kulit untuk memastikan sel kulit di bawah mikroskop secara spesifik. Setelah dipastikan, barulah penentuan pengobatan dilakukan.

Diagnosis actinic keratosis juga dapat dilakukan di beberapa rumah sakit terpilih yang sudah berafiliasi dengan Halodoc. Caranya mudah sekali, hanya dengan download aplikasi Halodoc, kamu bisa mendapatkan kemudahan akses untuk pemesanan pemeriksaan fisik hanya dengan menggunakan smartphone. Tunggu apa lagi? Unduh aplikasinya sekarang juga!

Pengobatan dari Actinic Keratosis

Pilihan pengobatan dari penyakit kulit ini tergantung dari seberapa parah gangguan yang terjadi. Biasanya, ahli medis merekomendasikan untuk menghilangkan tambalan kulit selama pemeriksaan dilakukan. Untuk menghilangkan sisik atau bercak pada kulit, beberapa cara yang dapat dilakukan, yaitu:

Bahan Kimia: Cara pengelupasan kulit dapat dilakukan dengan bahan kimia, seperti masker wajah. Bahan kimia dapat menghancurkan bagian kulit yang diinginkan dengan aman. Dalam beberapa hari, area yang dirawat dapat menjadi perih dan merah. Saat sembuh, lapisan kulit baru yang sehat akan tumbuh.

Cryotherapy: Hal ini dilakukan dengan menggunakan zat dingin, seperti nitrogen cair untuk membekukan pertumbuhan kulit. Dalam beberapa hari, kulit yang bermasalah akan melepuh dan mengelupas.

Eksisi: Perawatan ini awalnya dilakukan dengan membuat kulit di area yang terserang menjadi mati rasa. Setelah itu, dokter akan mengikis atau memotong sisik yang ada dan menjahit kembali. Luka yang terjadi dapat sembuh dalam dua hingga tiga minggu.

Itulah pembahasan mengenai lansia yang rentan alami actinic keratosis. Dengan mengetahui penyebab dari penyakit ini, diharapkan pencegahan dini selalu diperhatikan sehingga kulit tetap sehat meski usia sudah tua. Jika ke luar rumah, cobalah untuk menggunakan krim anti-UV agar kesehatan kulit tetap terjaga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *