Example 728x250
BerandaDaftar Penyakit

5 Tips Pencegahan Depresi pada Lansia

131
×

5 Tips Pencegahan Depresi pada Lansia

Sebarkan artikel ini
semangat lansia


Depresi menjadi salah satu masalah kelainan mental yang bisa menyerang siapa saja termasuk lansia. Gangguan mental ini tidak hanya membahayakan diri sendiri, tapi juga orang lain yang ada disekitarnya. Lansia yang mengalami depresi, kualitas hidupnya menjadi berkurang sehingga tidak bersemangat dalam menjalani kegiatan sehari-hari. Kelainan ini dapat disebabkan oleh banyak hal termasuk perasaan kesepian dan kehilangan rasa percaya diri karena kondisi fisik yang berubah.

Gangguan jiwa pada lansia tersebut bukanlah sebuah penyakit, namun bisa diatasi dengan terapi psikologis.

Depresi yang sudah masuk ke level kronis bisa membuat penderitanya melakukan hal yang berbahaya seperti bunuh diri dan melakukan kekerasan pada orang lain. Pada lansia, gejala dari depresi ini sulit dideteksi karena tanda-tanda yang terlihat tidak seagresif pada penderita yang berusia muda. Gejala yang ditunjukkan lebih kepada sifat murung dan tidak mau bersosialisasi. Peran keluarga sangat diperlukan agar lansia bisa sembuh dari depresi. Untuk mencegah kelainan mental ini, ada beberapa tips yang dapat dilakukan, beberapa diantaranya adalah:

1. Perhatikan kondisi kesehatan

Depresi ternyata juga bisa diperburuk oleh jenis penyakit lainnya misalnya stroke, jantung, dan diabetes. Pelemahan syaraf pusat membuat lansia semakin tertekan sehingga depresi yang diderita akan semakin buruk. Karena itu, sangat penting untuk memisahkan jenis penyakit dengan depresi. Jikalau penyakit yang diderita oleh lansia bisa sembuh, depresi masih tidak bisa dihilangkan sebab penangannya tidak sama. Jadi untuk mencegah depresi salah satunya adalah menjaga kondisi kesehatan agar bisa meminimalisir risiko depresi.

2. Hindari minuman beralkohol

happy eldery

Penderita depresi akan mencari pelarian untuk mengatasi rasa kesepian yang dirasakan. Salah satu bentuk pelarian yang sering dilakukan adalah mengkonsumsi minuman beralkohol. Kebiasaan ini tidak hanya memperburuk kondisi mental karena syaraf pusat yang tertekan, tapi juga memicu munculnya risiko penyakit lain seperti jantung dan stroke. Jika lansia menderita penyakit yang berbahaya, maka keadaan mentalnya akan turun sehingga depresi tidak bisa segera disembuhkan. Bagi lansia yang kondisi mentalnya masih sehat, sebaiknya hindari minuman beralkohol agar kondisi otak dan emosi tetap terjaga.

3. Tidur teratur

Depresi yang diderita oleh lansia sebagian besar disebabkan karena kondisi syaraf pusat yang lemah sehingga tidak bisa mengontrol emosi. Jika depresi terjadi pada penderita yang berusia muda, bisa menyebabkan munculnya sifat agresif yang berbahaya bagi diri sendiri dan lingkungan sekitar. Namun karena kondisi tubuh lansia yang lemah, gejala tersebut tidak terlihat. Hal ini lah yang justru berbahaya karena tidak bisa ditangani secepatnya. Lansia bisa mencegah depresi dengan cara mengatur waktu tidurnya.

Istirahat dengan cukup dapat membuat otak menjadi rileks sehingga terhindar dari depresi. Karena itu, sangat penting untuk mengatur jam tidur setiap harinya dan jangan dilanggar. Dengan membiasakan tidur yang teratur, selain bisa mencegah depresi juga dapat menghindari insomnia. Apabila lansia menderita insomnia, sebaiknya segera diatasi karena penyakit tersebut juga bisa memicu depresi. Caranya dengan kurangi konsumsi kafein dan lakukan olahraga ringan secara teratur.

4. Mencari teman baru

Kondisi kesepian yang dialami lansia sesungguhnya merupakan kasus yang wajar. Anak-anak yang sudah dewasa berlahan mulai meninggalkan baik karena pekerjaan ataupun membina keluarga baru. Rasa kesepian ini sering terjadi pada lansia yang sudah tidak bekerja. Solusi untuk mencegah depresi pada lansia yang hidup sendiri adalah dengan mencari teman baru, bisa dengan mengikuti arisan, kelas yoga, dan mengembangkan hobi.

Dukungan dari teman bisa memberikan energi positif untuk lansia sehingga mereka dapat menjalani hidup dengan semangat dan tidak merasa kesepian. Keluarga pun harus berperan aktif dengan memberikan perhatian penuh agar lansia tidak merasa ditinggalkan.

5. Memandang foto orang yang dicintai

Kunci mencegah depresi adalah hidup bahagia dan melakukan aktivitas yang disukai seperti berkebun, merajut, bermain dengan cucu, dan lain sebagainya. Salah satu hal sederhana yang membuat lansia merasa bahagia yaitu dengan memandang foto orang yang dicintai. Hanya dengan melihat foto tersebut kenangan yang membahagiakan akan kembali muncul dan membuat suasana hati menjadi senang. Lansia pun akan mendapatkan semangat untuk menjalani kehidupan sehari-harinya sehingga terjauh dari rasa depresi.

Gangguan mental menjadi masalah kesehatan yang sulit dideteksi terutama jika menjangkiti lansia. Selain demensia, depresi juga mudah dialami oleh mereka yang sudah berusia lanjut. Penyebabnya bisa beragam mulai dari kondisi kesehatan yang buruk hingga rasa kesepian yang terus dirasakan. Kelainan ini bisa diobati dengan bantuan psikiater.

Selain itu, depresi juga bisa dicegah dengan menggunakan kelima tips yang sudah disebutkan diatas. Tetap jaga kondisi dengan melakukan olahraga ringan secara teratur dan istirahat cukup agar kondisi badan serta otak menjadi rileks sehingga terhindar dari depresi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *