Golansia.com – Batu empedu merupakan zat empedu yang mengeras dan tersangkut di kandung kemih. Seiring waktu, endapan ini berubah menjadi kristal dan akhirnya menjadi batuan. Orang yang mengalami batu empedu umumnya tidak merasakan gejala apa pun.
Namun ketika batu empedu tumbuh, potongannya dapat menyumbat saluran empedu dan menimbulkan rasa sakit. Nyeri ini disebut kolik dan bisa berlangsung selama beberapa jam.
Penyakit ini biasanya menyerang orang yang berusia di atas 40 tahun, termasuk lansia. Kabar baiknya, ada beberapa pengobatan yang tersedia untuk mengatasi batu empedu, terutama pada orang lanjut usia.
Apa yg Menyebabkan Seseorang Menderita Batu Empedu?
Sebelum membahas penanganan batu empedu pada lansia, ada baiknya untuk mengetahui penyebab dan juga faktor risikonya. Sebenarnya penyebab utama timbulnya batu empedu belum diketahui secara pasti, tetapi ada dugaan bahwa batu empedu terjadi akibat:
- Empedu mengandung kolesterol terlalu banyak
Secara umum, empedu mengandung zat kimia yang cukup untuk melarutkan kolesterol yang hati produksi. Namun, jika hati menghasilkan kolesterol lebih banyak daripada yang dapat empedu larutkan, kolesterol yang berlebihan dalam empedu akan berubah menjadi kristal dan akhirnya membentuk batu.
- Empedu mengandung bilirubin terlalu banyak
Bilirubin adalah bahan kimia yang tubuh produksi ketika memecah sel darah merah. Bilirubin dapat menjadi pemicu akan pembentukan batu empedu. Sebab, pada kondisi tertentu, organ hati bisa saja membuat terlalu banyak bilirubin.
- Faktor Genetik
Riwayat keluarga dengan batu empedu dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengembangkan kondisi ini. Ada faktor genetik yang dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk memproses kolesterol dan empedu dengan efisien.
- Obesitas
Kelebihan berat badan atau obesitas dapat meningkatkan risiko terbentuknya batu empedu. Sebab, hormon dan lemak yang berlebihan dalam tubuh dapat mempengaruhi produksi dan pengosongan empedu.
Faktor Risiko Batu Empedu
Selain penyebab, ada beberapa faktor risiko yang dapat menjadi pemicunya, antara lain:
- Berusia di atas 40 tahun.
- Jenis kelamin wanita berisiko lebih tinggi daripada laki-laki.
- Obesitas atau kelebihan berat badan.
- Konsumsi makanan yang tinggi kolesterol secara berlebihan.
- Terlalu sering mengonsumsi makanan tinggi lemak.
- Menjalani diet ekstrim untuk menurunkan berat badan dengan cepat.
- Mengalami gangguan pada hati.
Bagaimana Cara Mengatasinya?
