Example 728x250
BatukDaftar Penyakit

Batuk Tak Selamanya Gejala Penyakit

142
×

Batuk Tak Selamanya Gejala Penyakit

Sebarkan artikel ini
ilustrasi batuk (foto istimewa)


Golansia.com — Batuk tidak selamanya diartikan sebagai adanya suatu gejala penyakit. Hal tersebut diungkapkan Dr. Abidinsyah Siregar dalam acara Sehat Selaras bersama SmartFM, Jumat (19/5/2023). Malah sang dokter mengatakan bahwa manusia harus bersyukur punya batuk. Kenapa ya?

Menurut Ketua Umum BPP OBKESINDO (IHO) ini, batuk adalah respon alami dari tubuh khususnya sistem pernapasan manusia, itu merupakan cara manusia mengeluarkan sesuatu yang tidak nyaman di dada.

 

Kenapa tiba-tiba datang?

Satu contoh misalnya, tanpa disadari, ketika melewati satu tempat tertentu, kata Dr. Abidin, ada bahan yang merangsang sistem pernapasan yang mengenai mukosa dalam hidung. Sehingga hal itu menimbukan reaksi daripada tubuh untuk mengeluarkan, lantaran dianggap gangguan.

Sampai di batas itu, tuturnya, pertama, itu hanya merupakan  reaksi yang alami daripada tubuh untuk mengeluarkan macam-macam. Biasa berupa kuman, virus, debu, berbagi zat yang iritatif atau bau-an yang tidak cocok terkena di dalam sistem syaraf. Tubuh membatuk sebagai satu reaksi mengeluarkan. Self defence, satu kondisi tubuh bagaimana dia bisa mempertahankan dirinya.

Kedua bisa dalam bentuk melawan sebelum menimbulkan penyakit, dan ketiga, lanjut Dr Abidin, hal itu menunjukkan reaksi imunitas yang baik. itulah batuk dalam pengertian normal.

“Batuk selalu ada sepanjang hidup kita, cuma ada waktu tertentu yang menjadi lebih sering,” katanya.

 

Penyebab batuk yang lama

Banyak hal yang bisa menjadi penyebab, bisa kondisi lingkungan, udara cuaca yang berubah begitu cepat, sehingga adaptasi sistem pernapasan menjadi tergangu adaptasinya. Kemudian adanya polusi udara biasanya pada cuaca yang sangat kering debu dengan mudah bertebangan. Kadang-kadang, kata Dr. Abidin, reaksi elergi sekitar melihat debu berterbangan sudah langsung batuk padahal debunya belum sampai.

Selain itu, Dr. Abidin menyebut penyebab lain misalnya juga bisa karena memang ada kuman, selain itu karena punya masalah, seperti asma, kemampuan paru-paru menyimpan oksigen yang cukup, tanpa disadari baru diketahui setelah ternyata tidak mampu merespon kebutuhan oksigen yang cukup untuk tubuh sehingga kita membatuk.

“Ternyata Ketika diperiksa ke dokter, ternyata dia punya problem di paru-paru tetapi belum bermanifes menjadi penyakit,” ucap Dr. Abidin.

Sementara penyebab yang lain, bisa saja karena adanya gangguan di perut, maagh, terjadi dorongan rangsangan naik ke atas dikarenakan tekanan udara yang banyak tercipta lantaran gangguan di lambung sehingga menekan paru dan paru mengambil sikap untuk mencari udara.

Atau bisa juga dikarenakan memakan obat-obatan tertentu sehingga menimbulkan reaksi batuk.

“Penyebabnya bukan hanya penyait, dan jangan cepat-cepat mengangap saya batuk karena sakit. Jangan cepat-cepat, penyebab dari penyakit itu cuma satu macam, tapi penyebab di luar penyakit itu justru banyak macamnya,” katanya.

 

Batuk kering dan batuk berdahak

Dr. Abidin memaparkan, batuk kering menunjukan masih awalan dari batuk. Pertama dari gejalanya, terasa nyeri di kerongkongan begitu batuk, dan suara masih nyaring. Yang kedua setelah beberapa hari, kuman yang merangsang di kerongkongan semakin manifes semakin banyak akhirnya turun sampai ke paru-paru, mengundang infeksi paru atau infeksi saluran napas bagian atas. Sehingga terjadi proses reaksi antigen anti bodi. Kemudian tekanan kuman berhadapan dengan daya tahan, yang mana daya tahan mengalami gangguan, sehingga kuman mengalami manifes di paru-paru bagian atas maupun di saluran bagian atas. Ketika refleks batuk, otomatis  jika ada ingus, dahak atau lender, perjalanan pernapasan serta merta akan mengikuti  batuk.

“itu yang namanya bisa berupa lendir pada awalnya, bisa berupa ingus, atau memang benar-benar merupakan dahak kental yang lengket padat. Itu bisa terjadi kalau sudah sampai manifestasinya beberapa hari,” katanya.

 

Batuk berkaitan dengan masalah pernapasan atau covid?

Mengenai hal ini,  Penasehat Gowes KOSEINDO ini mengatakan, boleh tetap curiga kepada kemungkinan covid-19 walaupun mungkin variannya beda dengan tahun 2019. Bisa beda-beda karena varian itu merupakan prilaku spesifik daripada yang namanya virus.

Virus untuk memeptahankan dirinya dia harus tetap survive, tetapi waktu kondisi lingkungan dan daya tahan manusia tempat hidupnya semakin kuat, maka dia akan menjadi melemah, ketika mereka melemah itulah, mereka membangun kontruksi protein baru dalam dirinya sehingga menjelma menjadi varian baru yang lebih kuat.

“Apakah mungkin batuk yang kita alami berhubungan dengan adanya infeksi virus corona? Jawabannya, Ya. Karena manifestasi yang paling sering penyebab dan akibat daripada infeksi corona virus itu terutama mengganggu system pernapasan khususnya bagian atas. Dia akan hidup di alfeoli-alfeoli artinya ruang-ruang sangat kecil yang sebenarnya tempat oksigen daripada paru-paru kita yang kita butuhkan. Dia menutup tempat oksigen tadi, dengan cara memprodak lendir yang sangat banyak,” ungkap Dr. Abidin.

Apa yang terjadi pada mereka yang diduga terinfeksi corona virus adalah reaksi batuk. Karena sudah tertutup paru-parunya tinggal cara melawan sesak napas dengan cara membatuk.

 

Tiga kemungkinan jika batuk

  1. Reaksi alami tubuh untuk mengeluarkan rangsangan yang sedang terjadi pada jalan pernapasan.
  2. Itu adalah reaksi tubuh mengeluarkan dari dalam tubuh yang berupa kuman, virus, dan sebagainya. Bisa karena penyakit asma, bronchitis, bisa karena gangguan paru lainnya.
  3. Kemungkinan adalah covid-19. Yang harus diwaspadai karena sangat mengancam siapapun yang punya komorbid penyakitnya tidak berhubungan dengan paru-paru, seperti gangguan pemebulu darah, gangguan jantung, gangguan ginjal. Sebab Ketika paru-paru dikuassai oleh corona sehingga tidak bisa bernapas, bukan hanya paru-paru saja yang mengalami gangguan, jatung tidak dapat darah, ginjal terganggu fungsinya, semua organ mengalami gangguan. Dalam keadaan demikian akan semakin berat, kritis dan darurat.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *