Example 728x250
BerandaDaftar Penyakit

6 Gangguan Psikologis pada Lansia dan Gejalanya

150
×

6 Gangguan Psikologis pada Lansia dan Gejalanya

Sebarkan artikel ini
schizophrenia


Gangguan psikologis bisa menimpa siapa saja, mulai dari anak-anak hingga lansia. Memang kondisi tersebut tidak dikategorikan dalam penyakit yang mematikan. Namun jika tidak segera mendapatkan penanganan, bisa berdampak buruk bagi diri sendiri dan lingkungan. Gejala yang ditimbulkan seperti kelainan jiwa dimana penderitanya menjadi lebih agresif, mudah melakukan kekerasan, linglung, halusinasi, dan lain sebagainya.

Pada lansia, gangguan psikologis tersebut lebih disebabkan karena perubahan fisik. Jika dulu kondisi tubuhnya masih mampu melakukan berbagai macam aktivitas. Saat usianya sudah semakin senja, keadaannya menjadi lemah dan ini membuat lansia mudah stres sebab selalu bergantung dengan orang lain. Dari aspek sosial, jumlah teman sebaya juga sudah berkurang sehingga komunikasi pun jarang dilakukan. Untuk mengatasi gangguan psikologis, harus melibatkan anggota keluarga agar lansia selalu mengkonsumsi obat secara teratur. Selain itu asupan gizinya juga diperhatikan supaya nutrisinya tercukupi dan kondisi badan tidak menurun.

penyakit psikis

Secara umum, gangguan psikologis atau jiwa yang sering dialami lansia dibagi menjadi enam. Masing-masing memiliki gejala dan penanganan yang berbeda pula. Kelainan tersebut sering menyerang lansia yang kondisi imunnya lemah serta hidup sendiri dan jarang mendapatkan perhatian dari keluarga.

1. Skizofrenia

Tanda-tanda awal gangguan ini sudah dialami sejak masih muda dan terus berlanjut menjadi kronis saat menginjak usia senja. Gejala yang dialami berupa perubahan perilaku yang mudah marah, kondisi emosi yang tidak stabil, merasa cemas, serta halusinasi. Penderita Skizofrenia tidak bisa membedakan antara realita dan halusinasi. Lansia yang mengalami gangguan ini harus mendapatkan perhatian penuh karena kemampuan mengenal kondisi sekitar sudah sangat berkurang. Penderita biasanya tidak bisa mengenali orang, lokasi suatu tempat, dan juga waktu. Skizofrenia termasuk gangguan psikologis skala berat dan harus diwaspadai oleh lansia dan keluarganya.

2. Depresif

Gangguan ini gampang menyerang penderita yang sudah berusia lanjut. Tanda-tandanya bisa dikenali langsung pada perubahan fisik dimana berat badannya menurun drastis. Kondisi tersebut terjadi karena nafsu makan yang berkurang. Selain itu lansia juga tidak mendapatkan tidur yang berkualitas dengan sering terbangun di tengah malam dan bangun lebih cepat dari biasanya.

Depresif bisa membuat kondisi fisik menjadi semakin lemah dan harus mendapatkan penanganan secepatnya. Dokter biasanya akan menganjurkan mengkonsumsi makanan yang sehat serta menghindari minuman berkafein agar lansia bisa beristirahat dengan tenang.

3. Demensia

Demensia biasanya dialami oleh lansia dan sebagian besar berjenis kelamin perempuan. Gangguan psikologis ini membuat penderitanya mengalami penurunan daya ingat sehingga sering lupa dan tidak bisa berkomunikasi dengan lancar. Kemampuan kognisinya juga menurun yang membuat lansia sulit berkonsentrasi. Beberapa kasus Demensia juga menyebabkan lansia menjadi susah tidur, sering berhalusinasi, tidak bisa beristirahat, dan juga mudah melakukan kekerasan baik pada diri sendiri maupun kepada orang lain disekitar.

4. Kecemasan

Kecemasan memang sering dikaitkan pada kelainan psikologis yang dialami remaja. Namun untuk beberapa kasus, kecemasan juga dapat menyerang lansia yang sudah berusia diatas 60 tahun. Gangguan ini terjadi karena rasa takut, fobia, dan stress pasca trauma. Lansia yang mengalami kecemasan, tanda-tandanya memang tidak begitu parah. Namun jika tidak mendapatkan penanganan, bisa menyebabkan emosi menjadi tidak stabil. Penangaan untuk kasus ini disesuaikan dengan kondisi lansia. Jika tidak terlalu berat, bisa segera diatasi dengan konsumsi obat sesuai dengan resep dokter supaya keadaan jiwanya stabil.

5. Neurosis

Lansia yang menderita gangguan Neurosis cenderung lebih apatis terhadap lingkungan dan tidak mau bersosialisasi. Masalah ini muncul bisa disebabkan karena stres atau memiliki masalah yang tidak kunjung selesai. Selain itu gejala yang sering muncul adalah rasa takut yang berlebihan, sering menyendiri, nafsu makan yang menurun, dan gampang marah. Beberapa penderita juga merasakan tangannya bergetar dengan sendirinya karena syaraf pusatnya sudah tidak terkontrol. Neurosis sering dianggap penyakit usia tua, namun sebenarnya anggapan tersebut salah karena gangguan ini harus ditangani dengan bantuan psikolog. Komunikasi langsung dengan lansia akan membuatnya lebih terbuka dalam mengungkapkan perasaan sehingga kondisi mentalnya bisa pulih secara berangsur-angsur.

6. Bipolar

Sangat jarang menemukan kasus bipolar pada lansia yang berusia diatas 60 tahun. Kalaupun ada, penyebabnya bisa karena efek Demensia dan konsumsi obat yang salah. Sebab itulah bagi lansia yang mengalami gangguan jiwa, pengobatan lebih difokuskan dengan penanganan aspek psikologis dan juga terapi tanpa obat-obatan. Bipolar bukanlah penyakit yang harus diobati, melainkan harus dipulihkan agar kondisi mental lansia tidak terganggu.

Tidak hanya kondisi fisik lansia saja yang harus dijaga, kesehatan jiwanya juga harus diperhatikan. Peran keluarga sangat penting, baik dalam mengatur pola makan agar tetap sehat maupun menciptakan suasana yang menyenangkan. Lansia yang mendapatkan perhatian penuh dari keluarganya, suasana hatinya menjadi lebih bahagia sehingga bisa terhindar dari risiko gangguan psikologis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *