Example 728x250
BerandaHIV AIDS

Wanita dan Anak-anak Rentan Tertular HIV, Seberapa Besar Efek Kerja Obat ART?

111
×

Wanita dan Anak-anak Rentan Tertular HIV, Seberapa Besar Efek Kerja Obat ART?

Sebarkan artikel ini
Penyakit HIV AIDS


Semakin banyak wanita dan anak-anak tertular virus HIV. Sayangnya, lebih banyak dari mereka yang tertular, bukan berasalh dari kalangan yang seharusnya memiliki peluang lebih besar terkena HIV. Jika dinilai secara umum, tentu wanita yang bekerja sebagai Pekerja Seks Komersial, memiliki peluang besar untuk dapat tertular virus HIV.

Namun, nyatanya, ada banyak ibu rumah tangga yang tertular virus HIV tanpa mereka sadari. Ibu rumah tangga menjadi lebih rentan tertular HIV dari suami, karena minimalnya penggunaan kondom saat melakukan hubungan seksual. Berbeda dengan Pekerja Seks komersial yang lebih banyak menggunakan kondom. Belum lagi, factor-faktor lain sebagai media penularan virus HIV. Karena minimnya informasi, dan kurangnya kesadaran, maka gejala HIV pun tak segera disadari.

Kenali Gejala HIV Lebih Dini

Sangat penting bagi wanita untuk mengetahui gejala umum yang terjadi mengikuti tertularnya virus HIV. Mengapa demikian? Virus HIV menjadi salah satu penyakit yang membunuh wanita di usia produktifnya. Yaitu, ketika wanita menginjak usia 15-44 tahun.
Sejauh ini, banyak orang belum memahami, apa sebetulnya perbedaan antara HIV dan AIDS? Banyak yang mengira bahwa keduanya adalah sama, atau satu nama untuk satu penyakit. Padahal, meskipun hamper serupa, namun sesungguhnya keduanya merupakan dua hal yang berbeda.

hiv aids

HIV merupakan singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Yaitu, merupakan salah satu jenis virus yang menyerang system keekbalan tubuh. System imun harusnya menjaga tubuh dari berbagai serangan penyakit. Namun, ketika HIV menyerang, maka sel CD4 yang bertindak sebagai bagian dari system kekebalan tubuh yang bertugas untuk melawan infeksi, maka tubuh akan melemah. Semakin menurunnya jumlah sel CD4, maka semakin tinggi kesempatan Virus HIV untuk menguasai seluruh jaringan dan sel yang ada didalam tubuh.

Sedangkan AIDS adalah dampak dari serangan virus HIV dalam jangka waktu yang panjang. Atau, dengan kata lain AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh virus HIV. Melalui serangkain tes pemeriksaan, akan terlihat. Dimana, seseorang yang telah terinveksi virus HIV dan memiliki Sel CD4 dengan jumlah dibawah rata-rata atau setara dengan kurang dari 200 sel untuk tiap 1 cc darah, maka akan secara positif terdiagnosa AIDS.
Beberapa gejala awal yang muncul pada wanita, cenderung lebih spesifik. Seperti infeksi pada vagina, yang memiliki gejala semacam jamur yang menimbulkan keputihan, gatal, dan penyakit kelamin lainnya. Gejala lainnya tak begitu spesifik. Seperti ruam pada kulit, demam, sakit tenggorokan, mudah lelah, mudah sakit, hingga sering berkeringat dimalam hari.

Gejala awal tersebut dapat muncul dari satu hingga dua minggu diawal. Ada beberapa kasus, dimana virus HIV membutuhkan waktu tahunan hingga puluhan tahun untuk melakukan replikasi. Hingga pada akhirnya ditemukan setelah memasuki tahap akhir. Dimana, virus HIV telah benar-benar mengakibatkan penyakit AIDS. Dalam fase ini, beberapa system saraf telah terinfeksi. Termasuk dengan menurunnya daya tahan tubuh secara signifikan. Belum lagi dengan bobot tubuh yang semakin menurun secara drastic. Dan mulai terjadi peradangan di berberapa organ pada tubuh.

Pada wanita, AIDS seringkali mempengaruhi siklus menstruasi. Terjadinya Amenorrhea atau terhentinya menstruasi sebelum masa menopause, atau malah sebaliknya. Dimana saat menstruasi terjadi pendarahan hebat. Dan, disertai juga dengan rasa nyeri di panggul.
Pada tahap akhir AIDS, seringkali di ikuti dengan penyakit kronis lainnya. Seperti gangguan paru, yaitu pneumonia, tuberculosis, hingga kanker. Ada pula yang di ikuti dengan berbagai penyakit kulit, seperti herpes zoster.

hiv aids

Berani Bicara Ketika Tertular HIV, Karena Orang Dengan HIV Kini Tak Sendiri
Tanggal 10 maret setiap tahunnya diperingati sebagai hari HIV dan AIDS untuk anak dan perempuan. Pada momen ini, perempuan diajak untuk lebih berani angkat suara ketika terkena virus HIV dan AIDS. Tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya penyebaran dan mengajak masyarakat untuk lebih peka dan berani memeriksakan diri sendiri.
Hingga saat ini, masih ada stigma negative terkait HIV dan AIDS. Seolah, yang dapat tertular hanyalah mereka yang terbiasa dengan Narkoba dan Seks bebas. Padahal, setelah itu, setiap wanita dan anak-anak memiliki kesempatan untu dapat tertular. Untuk itu, berbagai kampanye dilakukan untuk mencegah dan meminimalisir penularan HIV dan AIDS secara lebih luas.

Pemerintah sangat memperhatikan hak orang dengan HIV dan AIDS. Hal ini jelas tertuang pada Undang-undang Peraturan Menteri Kesehatan No 21 Tahun 2013. Semua hak dan kewajiban Orang dengan HIV dan AIDS tertulis jelas. Mulai dari hak untuk mendapatkan perawatan kesehatan, menjaga kerahasiaannya jiga di inginkan, hingga pertsetujuan dalam pengambilan keputusan penanganan medis. Jadi, jangan takut untuk memeriksakan diri. Dan jangan malu untuk berobat. Karena setiap warga Negara memiliki hak yang sama dalam memperoleh kesehatan.

Efektifitas ART Untuk Orang Dengan HIV

jika telah positif terdiagnosa dengan virus HIV, salah satu terapi pengobatan yang dapat dilakukan adalah terapi antiretroviral atau juga dikenal dengan ART. Ini merupakan gabungan dari beberapa obat-obatan yang bertindak untuk menjaga dan menekan pertumbuhan dan perkembangan virus HIV. Secara sederhana, dapat digambarkan dengan ‘menahan’ virus HIV dan memaksanya untuk ‘tidur’. Sehingga, tak menyebar dan menyerang ke organ lainnya. Namun, bukan berarti virus itu hilang.

Secara umum, ART sangay efektif untuk ‘menjaga’ virus agar dan berkembang dan menyebar. Namun, ada beberapa kebiasaan buruk yang dapat membuat keefektifannta berkurang. Seperti minum obat yang tidak teratur, merokok, menunda waktu berobat.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, geliat hari HIV dan AIDS untuk anak dan perempuan kian terasa setiap mendekati hari peringatannya. Untuk itu, mari bersama-sama mencegah penularan dan penyebarannya dengan berbagi informasi kepada sesama wanita. Sebakin banyak yang peduli, semakin banyak yang tertolong.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *