Example 728x250
BerandaDokter di Indonesia

Selamat Hari Dokter Nasional

139
×

Selamat Hari Dokter Nasional

Sebarkan artikel ini
dokter bedah


Hari dokter nasional segera diperingati pada tanggal 24 Oktober, dan rutin dirayakan setiap tahunnya. Mendengar tentang kata ‘dokter’,apa yang terbersit dalam pikiran Anda selain menyembuhkan penyakit?

Jika ada banyak dokter spesialis yang praktek dirumah sakit ibu kota, lain halnya dengan daerah perbatasan. Ketimpangan semacam ini membuat kita mungkin sedikit ragu untuk mengucap ‘keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia’, khususnya di bidang layanan kesehatan dan kesejahteraan.

Perjalanan Menjadi Dokter Yang Tak Mudah

Dokter merupakan sebuah cita-cita yang hampir terucap dari setiap mulut bocah diseluruh negeri. Begitu mudahnya bercita-cita, namun nyatanya tak se-sederhana itu untuk menjadi seorang dokter. Bagi banyak masyarakat, profesi sebagai dokter adalah sebuah pekerjaan yang tak hanya mulia namun juga istimewa. Tak semua orang memiliki kesempatan untuk menduduki posisi tersebut. Itulah mengapa, profesi sebagai dokter tak sebanyak profesi lainnya.

Untuk menjadi seorang dokter, seseorang harus memulai dari pendidikan kedokteran setingkat sarjana. Untuk dapat mengenyam pendidikan yang tergolong sulit tersebut, Anda harus melalui serangkaian tes, baik kesehatan fisik, psikis hingga kecerdasan. Tak cukup sampai disitu saja. Setelah diterima menjadi mahasiswa kedokteran, setiap harinya Anda akan terus digembleng untuk menghadapi berbagai materi dan praktek kesehatan. tak jarang, calon dokter harus berkutat dengan jenazah untuk sekedar mengenal anatomi tubuh manusia. Sulit? Iya, tentu saja. Namun, itu belum seberapa dibandingkan dengan tanggung jawab yang akan diemban setelah lulus dan di sumpah menjadi dokter.

Pendidikan kedokteran tak hanya memakan waktu yang lama, setidaknya 6-7 tahun untuk sekedar menjadi seorang sarjana kedokteran. Selama masa pendidikan, akan ada banyak tenaga, pikiran dan biaya yang harus di keluarkan. Konon, untuk menjadi seorang sarjana kedokteran, Anda harus siap uang ratusan juta rupiah. Belum lagi jika ingin mengambil pendidikan dokter spesialis. Tentu Anda harus mempersiapkan waktu, pikiran dan biaya yang lebih lagi.

Peran Dokter: Bukan Hanya Menyembuhkan, Namun Menyehatkan

dokter mata

Menurut data organisasi kesehatan internasional atau WHO, jumlah dokter di Indonesia saat ini belum memenuhi standar. Terlebih, jumlah dokter umum dan spesialis masih menumpuk di pulau jawa saja. Sedangkan pulau lain, utamanya adalah pulau bagian timur dan terluar masih sangat kekurangan tenaga medis. Hingga kini, ada sekita 150 ribu an dokter yang tersebar diseluruh Indonesia. Namun, dari sekian banyak jumlah dokter tersebut, hanya sekitar 2-3 ribu saja yang ditempatkan di pulau terluar. Jumlah paling sedikit ada di pulau maluku dan papua.

Tugas utama seorang dokter adalah mengatasi penyakit yang diderita oleh pasiennya. Namun, nyatanya ada hal yang lebih dari itu. Sesungguhnya kehadiran dokter dan tenaga medis lainnya ditengah masyarakat mampu membantu masyarakan untuk lebih menyadari akan pentingnya budaya hidup sehat. yang dapat dimulai dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan.

Kebutuhan Kesehatan Masyarakat Indonesia

Banyaknya jumlah dokter dibeberapa kota besar, nyatanya tak sebanding dengan layanan kesehatan dibeberapa wilayah di Indonesia. Namun demikian, masih ada beberapa dokter yang masih peduli dan rela melakukan layanan kesehatan bagi masyarakat secara gratis. Masyarakat pinggiran yang umumnya berada dibawah garis kemiskinan membutuhkan kepedulian tenaga kesehatan. mereka membutuhkan pemeriksaan kesehatan secara berkala, obat-obatan dasar, pemeriksaan balita dan ibu hamil, dan lansia.

Selain itu, kurangnya pemahaman akan pentingnya kesehatan,membuat masyarakan tak mengindahkan pentingnya higienitas dan kebutuhan nutrisi untuk tumbuh kembang anak. Disinilah peran dokter sangat dibutuhkan masyarakat. Yang tak hanya menyembuhkan, namun juga menyehatkan dan mengedukasi.

Ikatan Dokter Indonesia

dokter jantung

Ikatan Dokter Indonesia adalah sebuah organisasi yang menaungi para dokter diseluruh Indonesia. Yang Diawali oleh para dokter senior di jamannya, seperti Dr. Wahidin, Dr. Soetomo, dan Dr. Tjiptomangoenkoesoemo. Sebelumnya, pada tahun 1911 organisasi kedokteran telah lahir pada masa kekuasaan belanda, yang dinamai Vereniging van lndische Artsen. Dan pada tahun 1948, kembali dibentuk di bawah organisasi politik yang disebut dengan perkumpulan Dokter indonesia yang juga merangkap sebagi organisasi perjuangan kemerdekaan.

Kemudian, tepat pada tanggal 24 oktober 1950, kedua organisasi kedokteran tersebut menyatu dan terbentuklan Ikatan Dokter Indonesia yang disingkat dengan IDI. Tujuan dasar Ikatan Dokter indonesia atau IDI adalah untuk menyatukan seluruh dokter yang berada dipenjuru negara Indonesia. Selain itu IDI juga memiliki tujuan mulia untuk menjaga dan meningkatkan harkat dan martabak profesi dokter diseluruh Indonesia. Tak hanya itu, dengan terbentuknya Ikatan Dokter Indonesia ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia yang sehat dan sejahtera. Serta turut serta dalam mengembangkan ilmu kedokteran yang berguna dan bermanfaat untuk masyarakat.

Saat ini, tercatat ada sekitar lebih dari seratus ribu dokter diseluruh Indonesia yang tersebar diseluruh penjuru wilayah dengan berbagai spesialisasi. Beberapa tahun terakhir, jumlah dokter mengalami peningkatan secara drastis, sekitar 53 %. Bahkan, sebagian besar peningkatan dokter tersebut terdiri dari dokter spesialis. Dan sebagian lagi terdiri dari dokter gigi.

Sayangnya, penyebaran dokter, khususnya dokter spesialis belum merata hingga ke pelosok negeri. Bahkan, pemerintah tengah gencar melakukan upaya pemerataan guna memenuhi kebutuhan dasar akan fasilitas dan layanan kesehatan untuk masyarakat.
Di hari dokter nasional, yang akan jatuh pada tanggal 24 oktober 2018 nanti, ada banyak harapan masyarakat tentang peningkatan kualitas layanan dan mutu kesehatan di berbagai rumah sakit, baik negeri maupun swasta. Tak hanya itu, pemberdayaan pusat kesehatan masyarakat untuk menjangkau masyarakat yang berada di daerah terpencil juga perlu ditingkatkan. Selamat berjuang, Dok! Pengabdianmu sangat berarti untuk Indonesia yang lebih sehat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *