Example 728x250
BerandaMenu Makanan Sehat

Menu untuk Memenuhi Gizi Seimbang Bagi Lansia

110
×

Menu untuk Memenuhi Gizi Seimbang Bagi Lansia

Sebarkan artikel ini
menu bergizi


Salah satu masalah yang sering dialami oleh kaum lanjut usia adalah menurunnya sistem kekebalan tubuh. Hal itulah yang membuat kondisi tubuhnya gampang terserang penyakit. Kondisi tersebut dapat terjadi karena kebutuhan gizi tidak tercukupi. Menurunnya nafsu makan menjadi penyebab utamanya. Agar kondisi fisiknya tidak semakin menurun, solusinya adalah mengatur pola makan yang mengandung gizi seimbang. Disamping itu, jauhi kebiasaan buruk seperti merokok, begadang, dan minum kopi. Lansia juga dianjurkan aktif berolahraga ringan setiap hari untuk menjaga kesehatan fisik.

Kaum lansia yang memiliki kesadaran tinggi untuk menjaga kesehatannya, cenderung lebih bahagia dalam menjalani kesehariannya. Fisiknya pun jauh lebih bugar karena penyakit tidak gampang menyerang. Disamping itu, nafsu makannya juga tidak berkurang sehingga asupan gizi tercukupi. Bagi lansia yang ingin terbebas dari masalah kesehatan seperti koleseterol, jantung, darah tinggi, dan sebagainya, sangat dianjurkan untuk memilih jenis makanan yang akan dikonsumsi. Jauhi makanan cepat saji dan olah makanan sendiri agar nutrisinya lebih terjamin. Adapun pedoman untuk memenuhi gizi seimbang bagi lansia adalah sebagai berikut.

1. Konsumsi air putih sesuai kebutuhan

gizi untuk lansia

Pedoman gizi bagi lansia sangat diperlukan agar jumlah nutrisi yang diserap oleh tubuh bisa pas, tidak kurang dan lebih. Konsumsi air putih pun ada takarannya. Lansia diwajibkan meminum air putih 1.500 – 1600 ml/hari. Seiring dengan bertambahnya usia, masalah dehidrasi lebih mudah menyerang. Tanda-tandanya bisa dilihat secara nyata yaitu kondisi kulit yang kering serta bibir yang pecah-pecah.

Agar tidak terkena dehidrasi, lansia diharuskan mengkonsumsi air sesuai kebutuhan setiap harinya agar tidak mengalami kekurangan cairan. Jika tubuh sampai mengalami kekurangan cairan, akan memperbesar risiko Demensia, pikun, dan hipertensi. Sebaliknya jika cairan terlalu berlebih dalam tubuh akan membebani jantung dan ginjal. Jadi takaran air putih harus sesuai agar lansia tidak mengalami masalah kesehatan tersebut.

2. Konsumsi buah dan sayuran

sayuran bergizi

Kandungan gizi dalam buah dan sayuran sangat lengkap. Selain serat dan vitamin, bahan makanan tersebut juga mengandung karbohidrat, mineral, dan lemak. Jenis karbohidrat yang terkandung dalam buah dan sayuran berupa glukosa dan fruktosa yang tidak menyebabkan obesitas jika dikonsumsi berlebih. Jenis lemaknya pun termasuk lemak tak jenuh yang sangat baik bagi tubuh. Jika kondisi tubuh sudah tidak memungkinkan untuk mengunyah makanan yang keras, misalnya karena gigi sudah ompong, pilih jenis buah dan sayuran yang lunak. Atau bisa juga dengan mengolahnya terlebih dahulu seperti dibuat jus agar mudah dicerna.

Konsumsi buah dan sayuran dapat membantu menjaga kadar kolesterol, tekanan darah, kandungan gula dalam darah. Jadi bahan makanan tersebut akan meminimalisir serta mencegah risiko penyakit berbahaya seperti jantung dan stroke. Kandungan seratnya juga membantu memperlancar buang air besar serta mencegah kegemukan dan obesitas. Saat membuat jus buah atau sayuran, sebaiknya jangan tambahkan gula karena akan membuat kandungan kalorinya berlebih. Hindari buah yang rasanya asam dan yang membuat kembung seperti nangka dan durian.

3. Konsumsi ikan dan susu

Kondisi tulang pada lansia mudah keropos karena kepadatannya sudah berkurang. Untuk mencegah risiko pengeroposan tulang atau yang sering disebut dengan Osteoporosis, sangat dianjurkan untuk konsumsi makanan yang mengandung kalsium. Kekurangan kalsium juga dapat menyebabkan kondisi gigi mudah rapuh, inilah yang membuat gigi lansia menjadi ompong. Kondisi tersebut bisa berdampak pada menurunnya nafsu makan karena fungsi indera pengecap melemah. Solusi untuk memenuhi kebutuhan kalsium pada lansia adalah dengan konsumsi susu rendah lemak dan juga olahan ikan.

4. Melakukan aktivitas fisik setiap hari

Semakin sering bergerak secara aktif, maka kelenturan otot akan terjaga dengan baik. Lansia yang malas beraktivitas karena kondisi fisiknya yang lemah serta kegiatan yang berkurang, sangat berisiko terkena masalah kekakuan otot. Untuk mencegah masalah tersebut, solusinya cukup mudah yaitu dengan rajin melakukan olahraga ringan seperti bersepeda, berjalan kaki, yoga, senam, dan lain-lain. Aktivitas tersebut jika dilakukan secara rutin minimal 5 kali dalam seminggu selama 30 menit perharinya, dapat menjaga kebugaran badan dan memelihara kesehatan jantung.

5. Membatasi konsumsi gula dan garam

Terlalu sering mengkonsumsi makanan manis-manis atau asin, juga tidak baik bagi kesehatan lansia. Kebiasaan tersebut bisa memicu serangan penyakit berbahaya seperti jantung, stroke, diabetes, obesitas, dan darah tinggi. Karena itu, pola makan lansia harus dijaga dan juga hindari makanan yang mengandung tinggi purin seperti melinjo dan jeroan agar terhindar dari risiko penyakit asam urat.

Pedoman gizi makanan untuk lansia sangat diperlukan, karena kebutuhan nutrisinya sangat spesifik. Ada beberapa nutrisi yang harus ditambah seperti vitamin dan protiein, bahkan ada beberapa yang harus dikurangi seperti karbohidrat dan lemak. Dengan membiasakan diri mengkonsumsi makanan bergizi serta aktif beraktivitas setiap harinya, dapat membantu menjaga kesehatan tubuh lansia dan meminimalisir risiko terserang berbagai jenis penyakit berbahaya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *