Example 728x250
BerandaDifabel

Kita Semakin Ramah Di Hari Penyandang Cacat Sedunia

78
×

Kita Semakin Ramah Di Hari Penyandang Cacat Sedunia

Sebarkan artikel ini
difabel


Mari rayakan rayakan hari penyandang cacat sedunia dengan suka cita.sepertinya, masyarakat dunia sudah mulai terbuka menerima kehadiran orang-orang istimewa yang terlahir dengan kemampuan khusus. Secara umum dikenal dengan difabel atau different Ability. Sekarang, sudah banyak orang-orang difabel yang mampu berkarya dan berprestasi. Sepertinya, kita sudah tak layak memandangnya sebelah mata. Karena kini, para difabel mampu sukses dengan caranya sendiri.

Untuk mendukung para difabel, pemerintah juga turut berupaya mempermudah ruang gerak para difabel. Kampanye yang menyuarakan aspirasi para difabel lagaknya sudah mulai sedikit memberikan hasil. Contoh nyata yang dapat dilihat kini adalah dengan adanya fasilitas publik yang ramah difabel. Seperti toilet umum di pusat perbelanjaan, moda transportasi umum yang ramah difabel dan kini bahkan disuatu daerah ditanah air sudah ada ojek online khusus untuk para penyandang difabel yang juga dioperasikan oleh para difabel.

penyandang cacat

Asal Muasal Hari Penyandang Cacat Sedunia

PBB telah menetapkan tanggal 3 desember untuk peringatan hari penyandang cacat sedunia. Dan kini semua sepata untuk tak menggunakan istilah ‘penyandang cacat’ lagi, melainkan Penyandang Disabilitas. Ini untuk lebih menghormati para difabel dengan segala kemampuannya. Masyarakat difabel seringkali mendapatkan perlakuan tak adil. Seperti saat ingin menempuh jalur pendidikan, mendapatkan pekerjaan, hingga dalam berpolitik. Syarat ‘sehat jasmani dan rohani’ seperti penjadi pembatas bagi segala kemampuan mereka. Untuk itu, para relawan yang juga sebagian diantaranya juga penyandang disabilitas sedang menyuarakan pendapatnya dalam memperjuangkan hak-hak para difabel agar mendapatkan hal yang sama dengan orang-orang kebanyakan.

Berdasarkan data dari World Health Organization, penyandang disabilitas sebagian besar berasal dari negara-negara berkembang. Dimana, mereka ini tak mampu beraktifitas dengan fasilitas publik yang sama dengan orang normal pada umumnya. Dan masih menurut WHO, ternyata para difabel ini adalah kelompok minoritas terkecil di dunia. Dan WHO memiliki tujuan mulia untuk menyetarakan hak-hak para difabel dengan meningkatkan kualitas hidupnya.

Dari setiap sepuluh kelahiran di dunia, ternyata ada satu anak yang terlahir dengan keterbatasan. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai hal. Bisa karena cacat bawaan lahir, kecelakaan, gizi buruk maupun karena suatu kondisi medis tertentu. Itulah mengapa, anak-anak menduduki sepertiga jumlah difabel diseluruh dunia. Ada lagi hal yang semakin memperburuk kondisi ini adalah kondisi ekonomi. Hampir separuh penyandang disabilitas berasalh dari keluarga dengan ekonomi lemah. Ini seakan menguak fakta baru. Bahwa ada hubungan antara keterbatasan fisik, kesehatan dan mental dengan kondisi finansial. Dimana masyarakan yang berada dibawah garis kemiskinan tidak begitu memperhatikan pentingnya menjaga kesehatan. seperti dengan menjaga asupan makanan yang bernutrisi sejak masa kehamilan, memberikan imunisasi dasar lengkap dari bai 0 bulan hingga setahun, dan memenuhi nutrisi harian Anak untuk mendukung tumbuh kembangnya.

Mulailah pada tahun 1981 PBB sebagai organisasi tertinggi di dunia menetapkan tahun ini sebagai tahun bagi penyandang disabilitas. Yang pada setahun kemudian, PBB mengesahkan sebuah undang-undang yang meliputi segala hal yang berhubungan dengan para difabel. Hingga kini, undang-undang ini menjadi pegangan setiap negara dalam merancang segala kebijakan terkait para difabel atau penyandang disabilitas. Lalu, pada rentang tahun 1983 hingga 1992, PBB secara legal menetapkannya sebagai dekade para penyandang disabilitas. Dimana, saat itu PBB dan negara-negara yang ada dalam naungan PBB memberikan kesembatan pada para difabel untuk turut serta dalam partisipasinya di lingkungan sosial, termasuk dalam bermasyarakan dan bernegara.

Setahun kemudian, yakni tepatnya pada tahun 1993, PBB kembali memperbaharui undang-undang yang telah dibuat pada 1982, dengan menambahkan aturan-aturan baru bagi pemerataan kesempatan kerja bagi para difabel. Dan pada 2006 lalu, PBB secara sah menetapkan undang-undang tentang penyandang disabilitas. Dan seluruh negara dibawah naungan PBB wajib menaatinya.

Yayasan Difabel Mandiri Indonesia

Di negara kita sendiri, Indonesia, ada sebuah yayasan Difabel yang fokus memperjuangkan hak-hak para penyandang disabilitas. Berawal dari sebuah situs jejaring sosial, dan kemudian berlanjut membentuk sebuah badan sosial yang menaungi para difabel di seluruh Indonesia. Ini merupakan wujud saling dukung antar sesama penyandang disabilitas. Dengan adanya yayasan ini, diharapkan para difabel tak merasa sendiri.

Selain itu, ada banyak informasi yang disiarkan. Utamanya adalah tentang informasi lowongan dan kesempatan kerja yang dapat dijangkau oleh para difabel. Seperti yang diketahui, orang dengan keterbatasan tentu memiliki kemampuan khusus yang berbeda dengan orang kebanyakan. Namun demikian, niat dan keinginan kuat untuk dapat mandiri mebuatmereka pun layak untu diberi kesempatan yang sama.

Yayasan Difabel Mandiri Indonesia mulai secara resmi berdiri pada 24 desember tahun 2013. Hingga kini telah banyak anggota maupun relawan yang beragbung dalam yayasan ini. Tujuan terbentuknya yayasan ini selain untuk ajang silaturahmi sesama penyandang disabilitas adalah untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya solidaritas terhadap para difabel. Selain itu, juga dijadikan sebagai tempat pertukaran informasi yang berguna untuk para anggotanya, khususnya bagi para difabel.

Sekarang, ada sekitar 4-5 juta penyandang disabilitas di Indonesia. Semuanya dilindungi haknya oleh Undang-undang No.8 tahun 2016. Undang-undang tersebut mengatur tentang hak penyandang disabilitas. Baik itu hak dalam berpolitik, ekonomi maupun sosial budaya. Meskipun masih ada banyak kekurangan difasilitas-fasilitas umum yang dapat dijangkau oleh para difabel, namun nnyatanya pemerintah terus berbenah. Hal ini dapat dilihat dengan fasilitas khusus difabel di ajang ASEAN GAMES 2018 yang dilaksanakan di jakarta-palembang, Indonesia.

Di Hari Penyandang Cacat Dunia ini, semoga seluruh sarana dan prasaran untuk para difabel akan semakin baik. Dan semoga, para difabel juga memiliki kesempatan yang sama dalam berkarya dan turut serta dalam pembangunan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *