Example 728x250
BerandaHepatitis

Hepatitis B Mudah Menular dan Menyebar

86
×

Hepatitis B Mudah Menular dan Menyebar

Sebarkan artikel ini
hepatitis b


Saat ini, hepatitis B masuk kedalam vaksin wajib untuk anak dibawah satu tahun. Semua anak wajib mendapatkan imunisasi dasar lengkap, salah satunya adalah hepatitis B. Bahkan, pemerintah sangat serius untuk mencegah penyebarannya dengan melakukan vaksin dasar sebanyak lebih dari satu kali, hingga anak berusia satu tahun. Lalu, sebahaya apakan penyakit hepatitis ?

Hingga saat ini, penderitanya tak kunjung berkurang. Padahal pemerintah sudah berupaya mencegahnya dengan memberikan vaksin dengan gratis untuk seluruh anak di Indonesia. Namun, dari data Rikesda tahun, terdapat 7 juta jiwa lebih yang mengidap penyakit hepatitis B. Bahkan, depkes menegaskan, dari 150 juta bayi yang lahir setiap tahunnya, ada 95% yang memiliki resiko terkena hepatitis B saat berusia diatas 30 tahun.

Hepatitis B dapat Memicu terjadinya Kanker Hati

Sesuai dengan namanya, penyakit ini juga disebabkan oleh virus Hepatitis B. Saking berbahayanya, hepatitis B dinyatakan memiliki kemungkinan menularkan dan menjangkit dengan lebih cepat daripada virus HIV. Beberapa orang yang memiliki resiko lebih besar untuk terjangkit virus ini, adalah pasangan suami istri yang salah satunya mengidap penyakit hepatitis B.

Apabila tak segera dideteksi, dapat saling menularkan satu sama lain, karena virus ini dapat berpindah dengan mudah melalui hubungan seks tanpa pengaman, atau kondom. Selain itu, seseorang yang biasa menggunakan alat cukur secara masal, jarum suntik, potongan kuku dan alat makan, juga dapat tertular virus ini. Kemudian, profesi-profesi yang berhubungan langsung dengan dara maupun pasien dengan hepatitis B juga sangat beresiko tertular.

Tak seperti HIV, virus hepatitis B sangat mudah menular melalui air liur, darah, air mani, dan plasma pada luka yang terbuka. Penyakit ini terbagi menjadi dua bagian penting, yaitu Hepatitis B akut dan hepatitis B kronis. Pada hepatitis B akut, penyebarannya kurang dari 6 bulan. dan masih bisa sembuh dan pulih seperti sedia kala, apabila ditangai dan mendapatkan pengobatan yang tepat. Sedangkan pada Hepatitis B kronis berlangsung dengan durasi yang lebih panjang, sekurang-kurangnya enam bulan bahkan lebih. Daya tahan tubuh sangat berperan dalam membantu melawan virus ini. Bagi yang memiliki daya tahan tubuh yang lemah, maka akan lebih sulit untuk disembuhkan.

Karena melibatkan ketahanan tubuh, maka semakin muda Anda terinfeksi virus hepatitis B, maka semakin cepat Anda menuju ke kondisi kronis. Terutama pada bayi dan anak-anak. Bahkan, jika tak segera dapat disembuhkan, dapat memicu terjadinya komplikasi yang lebih serius. Yakni, mengarah pada sirosis atau pengerasan hati dan kanker hati.

Mencegah Penyebaran Hepatitis B

Di dunia ini, ada beberapa negara yang memiliki tingkat infeksi hepatitis B yang sangat tinggi. seperti, negara-negara yang berada dalam wilayah Asia , Afrika dan Eropa Timur. Dan, virus Hepatitis B yang tertinggal di alat cukur, alat makan dan ceceran darah, masih dapat bertahan hidup selama 7 hari di luar tubuh manusia. Dan apabila seseorang terkena kontak langsung dengan hal-hal tersebut, akan memiliki resiko tinggi tertular virus tersebut. Apalagi, jika terdapat luka terbuka.

Untuk itu, Anda harus lebih selektif dan waspada untuk menggunakan alat-alat umum. Seperti alat cukur, pastikan untuk meminta silet sekali pakai. Kemudian, jangan terbiasa untuk berbagi peralatan pribadi, seperi gelas, piring atau sendok dengan orang lain. juga sedotan. Lalu, karena hepatitis B tak menutup kemungkinan dapat terpapar pada pusat layanan kesehatan, Anda juga memiliki hak untuk menggunakan jarum sekali pakai dan menggunakan alat-alat kesehatan yang terlah disterilkan. Seperti pada alat yang digunakan untuk kesehatan gigi. Jangan sungkan untuk menanyakan pada tenaga medis yang bersangkutan.

Yang paling umum dan wajib dilakukan untuk mencegah penyebaran virus hepatitis B adalah dengan ikut mendukung vaksing hepatitis B. Vaksin ini, biasanya diberikan kepada seorang calon pengantin yang hendak menikah, sebagai salah satu syarat pengajuan pernikahan. Lalu, juga pada ibu hamil. Dan kepada bayi yang baru dilahirkan. Karena, bayi yang baru dilahirkan juga memiliki resiko tertular virus hepatitis B dari seorang ibu yang mengidap penyakit ini.

Kenali Diri, Hindari Sedini Mungkin

Banyak penderita hepatitis B yang tak sadar bahwa dirinya sedang terkena virus. Beberapa gejala yang ditimbulkan memang seperti gejala sakit biasa. Namun, apabila diamati lebih lanjut, ada beberapa ciri yang menandakan adanya virus hepatitis B. Seperti, warna urin yang gelap, menyerupai warna teh. Lalu, feses pada penderita hepatitis B memiliki warna pucat, seperti semen pucat. Dalam kondisi yang lebih lanjut, akan terlihat kuning di beberapa bagian tubuh, seperti bila mata, kuku dan kulit.

Gejala lain yang mengiringi terjangkitnya virus hepatitis B ialang nyeri pada perut dan ulu hati yang datang silih berganti. Kemudian, disertai dengan rasa mual dan muntah-muntah. Lalu, penderita hepatitis B juga akan lebih cepat merasa lelah dan lemah. Namun, tak semua orang memiliki gejala yang sama satu sama lain. beberapa orang bahkan hanya merasakan gejala yang menyerupai penyakit flu ringan.

Yang membuat penderita hepatitis B tak dapat tertolong adalah kurangnya kesadaran akan pentingnya memeriksakan kesehatan diri secara berkala. Apalagi, virus hepatitis B kadangkala baru menunjukkan gejala saat sudah memasuki tahap akut, sekitar 4 hingga 6 bulan setelah tubuh terjangkit hepatitis B.

Hepatitis B dapat sembuh total, apabila dapat di atasi dengan obat khusus sebelum 12 jam masa jangkitnya. Untuk itu, saat Anda merasakan ada hal yang tak biasa dengan tubuh Anda, segera lakukan pemeriksaan, sebelum terlambat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *