Example 728x250
Beranda

Paparan Sinar Matahari Baik untuk Meningkatkan Kesehatan Mental

94
×

Paparan Sinar Matahari Baik untuk Meningkatkan Kesehatan Mental

Sebarkan artikel ini


Golansia.com — Dimasa pandemi covid-19, sering dibahas soal anjuran untuk sering “berjemur” agar meninglatkan imunitas. Namun kini anjuran tersebut sudah jarang terdengar.

Rupanya, Hasil-hasil penelitian membuat anjuran untuk memaparkan diri ke matahari menjadi tetap relevan sepanjang masa.

Beberapa penelitian menemukan bahwa paparan sinar matahari terkait dengan kesehatan mental.

Penelitian Wang, Wei, Yao, Li, dan Sun (2023) menemukan bahwa lamanya waktu terpapar sinar matahari terkait dengan kesehatan mental.

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa kesehatan mental yang buruk ternyata terkait dengan sedikitnya lama waktu terpapar sinar matahari.

Penelitian oleh Javiera Morales Bravo dan Pablo Navarrete Hernandez (2022) menemukan bahwa adanya pencahayaan alami di rumah berhubungan dengan kebahagiaan penghuni rumah.

Penelitian eksperimen, yang diikuti oleh 750 partisipan hendak mencoba melihat seberapa bahagia atau sedih mereka saat berada di ruang dengan tingkat keterangan dan sumber cahaya berbeda-beda.

Hasil penelitian ini menemukan bahwa paparan sinar matahari dan peningkatan pencahayaan alami di rumah dapat meningkatkan kebahagiaan dan menurunkan kesedihan penghuni rumah.

Penelitian yang lebih lama oleh Kent, McClure, Crosson, Arnett, Wadley, dan Sathiakumar (2009) menemukan bahwa paparan sinar mantahari bisa menjadi pencegah timbulnya gangguan kognitif pada penderita depresi.

Memang penelitian ini menunjukkan bahwa pada kelompok individu yang tidak mengalami depresi, paparan sinar matahari tidak memberi dampak signifikan. Namun pada kelompok individu yang mengalami depresi, paparan sinar matahari yang intensif bisa mencegah penderita depresi mengalami gangguan kognitif.

Secara umum penelitian-penelitian tersebut menunjukkan bahwa sinar matahari memberi dampak baik, tidak hanya kepada tubuh, tetapi juga bagi mental manusia. Semakin sering terpapar sinar matahari, maka kesehatan mental akan semakin meningkat.

Menurut penjelasan Wang dkk. (2023) hal ini bisa dikaitkan dengan fakta bahwa sinar matahari memicu sintesis vitamin D di tubuh manusia. Vitamin D terkait dengan risiko depresi; kekurangan vitamin D akan meningkatkan risiko depresi.

Terpapar sinar matahari membuat tubuh memiliki vitamin D yang cukup untuk tidak menambah risiko depresi.

Betul bahwa terpapar sinar matahari sepanjang hari dan dalam jangka waktu lama juga meningkatkan risiko penyakit seperti kanker; tetapi terpapar sinar matahari dengan “cukup” akan memberi dampak baik bagi kesehatan kita.

Menurut dr. Raissa Edwina Djuanda (2020), ada waktu-waktu tertentu dan lama durasi terpapar sinar matahari yang aman.

Apabila kita memilih “mandi” matahari sekitar pukul 11.00 – 14.00, maka kita cukup melakukannya selama 7,5 menit; tetapi apabila kita melakukan sebelum atau sesudah jam tersebut kita bisa melakukan 15-25 menit.

Saat kita melakukan “mandi” matahari rasa nyaman yang kita rasakan bisa menjadi indikator pribadi apakah kita sudah cukup terpapar sinar matahari atau belum.

Melalui penelitian-penelitian ini kita diingatkan akan pentingnya terpapar sinar matahari bagi kesehatan kita.

“Mengurung” diri di kamar, sendirian, dan membiarkan jendela terus tertutup tirai sepanjang hari bukanlah perilaku hidup sehat.

Terus menerus di ruang kerja yang minim cahaya matahari juga bisa membuat kita tidak bahagia. Maka, kita perlu sesekali keluar, membiarkan diri untuk sebentar terpapar sinar matahari agar kita lebih bahagia.

Sumber

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *