Example 728x250
BerandaRematik

Nyeri Sendi Karena Rematik? Ini 7 Bahan Dapur Yang Bisa Jadi Obat Alami

104
×

Nyeri Sendi Karena Rematik? Ini 7 Bahan Dapur Yang Bisa Jadi Obat Alami

Sebarkan artikel ini
rematik


Rheumatoid arthritis atau rematik adalah salah satu penyakit yang sering dialami orang lansia. Penyakit ini ditandai dengan nyeri sendi dan kekakuan sendi, terutama di pagi hari setelah bangun tidur atau duduk terlalu lama.

Penyakit ini akan sangat mengganggu aktivitas harian penderitanya. Oleh sebab itu diperlukan pengobatan dari dokter, kemudian bisa didukung dengan obat dari bahan-bahan alami. Tidak sulit menemukan bahan obat rematik alami yang dibutuhkan, sebab kemungkinan besar bahan tersebut sudah ada di dapur Anda.

[WPSM_AC id=1714]

Bahan Alami Untuk Mengobati Nyeri Rematik

Bahan masakan atau rempah-rempah yang tersedia di dapur Anda ternyata tidak hanya bermanfaat menyedapkan masakan. Karena selain itu, berbagai bahan tersebut bisa menjadi obat untuk meredakan nyeri akibat rematik. Bahan-bahan dapur yang berguna tersebut antara lain adalah:

1. Kunyit
Di dalam kunyit terdapat bahan aktif bernama curcumin yang telah terbukti mampu mengurangi peradangan hingga selnya. Manfaat ini baik akan membantu mengurangi pembengkakan dan nyeri akibat rematik. Penelitian yang dilakukan di University of California menyatakan bahwa rempah yang satu ini merupakan antiperadangan yang aman dan juga efektif.

2. Jahe
Selama ini jahe memang dikenal memiliki banyak khasiat untuk menghangatkan tubuh dan meredakan berbagai penyakit. Misal seperti pilek, migrain, gangguan pencernaan hingga tekanan darah tinggi. Kandungan fitonutrien dalam jahe juga mampu menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat.

Anti-inflamasi yang dimiliki jahe juga berkhasiat meringankan rasa nyeri karena peradangan pada sendi. Namun sebelum Anda menambahkan jahe sebagai obat rematik, diskusikan lebih dulu dengan dokter karena jahe dapat menyebabkan pengenceran darah dan bisa bereaksi terhadap obat tertentu.

3. Teh hijau
Teh hijau kaya akan kandungan polifenol, antioksidan yang dipercaya mampu memperlambat kerusakan tulang rawan dan mengurangi peradangan. Sebuah studi juga menunjukkan bahwa antioksidan lain berupa epigallocatechin-3-gallate (EGCG) dalam teh hijau mampu menghadang produksi molekul yang merusak sendi pada penderita rematik. Namun sama seperti jahe, penggunaan teh hijau sebaiknya tetap berada dibawah pengawasan dokter.

4. Kayu manis
Bahan dapur yang satu ini biasanya digunakan dengan menambahkannya pada masakan, kue ataupun teh. Hal ini baik dilakukan oleh penderita rematik karena kayu manis dipercaya mampu mengurangi peradangan selama dosisnya tepat. Sebab jika berlebihan, kayu manis bisa menyebabkan penggumpalan darah.

5. Minyak zaitun
Minyak zaitun mengandung lemak tak jenuh tunggal yang baik untuk jantung. Senyawa antioksidan dan oleocanthal didalamnya dapat meredakan nyeri dan peradangan. Dimana oleocanthal sendiri akan menurunkan produksi bahan kimia yang menyebabkan peradangan. Sebaiknya pilih minyak zaitun extra virgin karena nutrisi yang ada di dalamnya lebih terjaga.

6. Bawang putih
Salah satu jenis bawang yang bisa dengan mudah Anda temukan di dapur ini ternyata selain menyedapkan masakan, juga bermanfaat membantu meredakan nyeri sendi akibat rematik. Tidak hanya itu, bawang putih juga bisa menghambat produksi sitokin, yaitu zat yang berperan dalam peradangan.

7. Ketumbar
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di All Institute of Medical Sciences New Delhi, ketumbar dapat membantu meredakan gejala rematik. Hal ini diketahui dari percobaan pada dua kelompok tikus dengan gejala mirip rematik. Dimana kelompok dengan suntikan steroid dan ketumbar menunjukkan pemulihan yang lebih baik dibanding kelompok dengan suntikan steroid saja.

Makanan Pereda Nyeri Akibat Rematik

Bukan hanya bahan-bahan dapur yang mampu mendukung pengobatan dokter pada penderita rematik. Beberapa makanan yang memiliki rasa lezat juga bisa dikonsumsi untuk membantu meredakan gejala rematik. Makanan-makanan tersebut antara lain:

1. Ikan berminyak
Omega 3 yang terdapat dalam minyak ikan sangat baik untuk kesehatan tubuh. Pada rematik, omega 3 berperan mencegah peradangan kronis dan mengurangi gejala yang dirasakan pada sendi. Ikan dengan kandungan omega 3 tinggi antara lain ikan salmon, tuna, mackerel dan herring. Untuk mengonsumsinya, lebih baik masak dengan cara dikukus , tim atau bakar. Sebaiknya ikan jangan digoreng agar kandungan lemak sehatnya tetap terjaga.

2. Buah
Buah-buahan memang kaya akan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Maka tidak heran jika buah-buahan juga mampu meredakan gejala rematik. Contohnya saja seperti buah jeruk yang mengandung radikal bebas yang akan meringankan rasa nyeri karena radang sendi. Buah apel yang mengandung mineral boron untuk mengurangi resiko osteoarthritis. Serta mangga dan pepaya yang mengandung vitamin C dan antioksidan yang juga sama bermanfaatnya.

3. Sayur
Selain buah-buahan, sayuran juga baik dikonsumsi oleh penderita rematik. Hal ini karena kandungan antioksidan dalam sayuran akan meningkatkan daya tahan tubuh sekaligus melawan peradangan. Setidaknya makan 2-3 cangkir sayuran pada setiap kali Anda makan. Variasikan menu dengan berbagai macam sayuran seperti bayam, kentang, brokoli, tomat, terong, kale, paprika, dan cabe.

4. Kacang dan biji-bijian
Kacang-kacangan seperti kacang merah, almond, walnut, kacang pinto serta biji-bijian seperti beras merah, gandum dan oats sangat baik dikonsumsi untuk menurunkan gejala rematik. Kandungan lemak tak jenuh tunggal, protein, zat besi, magnesium, asam folat, zinc, dan kalium dipercaya membantu tubuh agar tetap sehat.. Ditambah lagi biji-bijian ini kaya akan serat yang mengenyangkan sehingga memudahkan Anda mengontrol nafsu makan.

5. Produk olahan susu
Produk olahan susu rendah lemak seperti susu, keju dan yogurt kaya akan kalsium dan vitamin D yang baik untuk menjaga kekuatan tulang. Oleh sebab itu mengonsumsi makanan jenis ini secara rutin tanpa berlebih dapat mencegah dan meringankan gejala rematik.

Itulah bahan-bahan dapur dan makanan yang bisa dikonsumsi untuk obat rematik alami. Namun yang perlu diingat, selalu konsultasikan dengan dokter lebih dulu sebelum Anda menambahkan bahan-bahan tersebut sebagai obat saat Anda tengah menggunakan obat-obatan tertentu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *