Example 728x250
BerandaOsteoporosis

Mengenal Lebih Jauh Penyakit Osteoporosis, Gejala dan Cara Menanganinya

128
×

Mengenal Lebih Jauh Penyakit Osteoporosis, Gejala dan Cara Menanganinya

Sebarkan artikel ini
osteoporosis


Osteoporosis merupakan salah satu masalah kesehatan tulang yang paling umum terjadi saat lansia. Meski pada beberapa kasus, penyakit osteoporosis telah diderita seseorang sejak masih berusia muda.
Walau penyakit ini sudah umum dialami oleh para lansia, namun gejala osteoporosis ternyata masih sering tidak disadari. Bahkan cara penanganannya pun masih dianggap sepele, padahal jika tidak diatasi dengan tepat, kondisi osteoporosis akan semakin parah dan menimbulkan masalah kesehatan lain.

Apa Itu Osteoporosis?

Anda tentu sudah sering mendengar tentang osteoporosis, masalah pengeroposan tulang yang terjadi seiring dengan bertambahnya usia. Osteoporosis adalah penipisan kepadatan atau hilangnya massa tulang secara berkelanjutan yang mengakibatkan tulang menjadi keropos, rapuh dan mudah patah.

Tulang yang paling sering patah karena osteoporosis adalah tulang pinggul, tulang belakang dan tulang pergelangan tangan, namun semua tulang bisa terkena. Beberapa tulang yang rusak tidak bisa disembuhkan, terutama untuk tulang panggul. Oleh karena itu, patahnya tulang panggul dapat menyebabkan cacat terparah.

Penyebab osteoporosis bisa dari berbagai faktor seperti kurang asupan kalsium, kurang olahraga, faktor genetik atau keturunan, merokok, berat badan kurang, gangguan makan dan konsumsi obat tertentu. Namun penyebab utamanya adalah penuaan, dimana hal ini menyebabkan menurunnya hormon estrogen pada wanita saat menopause dan hormon testosteron pada pria.

Dampak dari osteoporosis memang tidak bisa langsung disadari oleh penderita. Bahkan kebanyakan orang yang terkena osteoporosis baru menyadari saat sudah mengalami patah tulang. Padahal patah tulang adalah dampak osteoporosis yang terburuk. Dampak lainnya adalah nyeri kronis hingga sulit bergerak atau lumpuh, cacat fisik, dan tekanan pada organ dalam tubuh yang membuat sulit bernapas dan nyeri perut.

Penyakit osteoporosis pada lansia sebenarnya bisa dicegah sejak usia muda. Misalnya dengan meningkatkan kalsium harian, rutin olahraga, berhenti merokok dan konsultasi dengan dokter. Anda bisa berkonsultasi dengan dokter lebih awal untuk pencegahan yakni saat fase awal menopause, konsumsi kortikosteroid selama beberapa bulan atau saat orang tua Anda mengalami patah tulang panggul.

Gejala Osteoporosis

Osteoporosis kebanyakan diderita oleh wanita lansia, meski tak menutup kemungkinan pria lansia atau orang usia muda juga bisa terkena. Berikut ini gejala osteoporosis yang perlu Anda tahu untuk mengenalinya:

Gejala Penyakit Osteoporosis

1. Sering Nyeri Otot dan Sendi

Nyeri pada otot dan sendi bisa menjadi gejala berbagai masalah kesehatan, tidak terkecuali osteoporosis. Tapi jika nyeri otot dan sendi sering dirasakan sampai menahun maka kondisi ini perlu diwaspadai osteoporosis. Jadi ada baiknya jika mencatat kapan rasa nyeri tersebut muncul.

2. Sakit Punggung

Area tubuh yang sering terasa sakit sebab osteoporosis adalah bagian punggung, dimana ini ditimbulkan karena keadaan kolaps pada tulang belakang yang menyebabkan nyeri secara tiba-tiba. Jika sakit punggung yang dirasakan tidak diketahui jelas penyebabnya, segera temui dokter untuk diperiksa.

3. Postur Tubuh Yang Jelek

Postur tubuh bisa dijadikan ciri terbaik untuk osteoporosis. Hal ini karena jika postur tubuh jelek, ini bisa saja merupakan tulang punggung yang sangat dipengaruhi oleh hilangnya massa tulang. Kondisi ini kemungkinan akan menyebabkan cacat jika terjadi terus menerus.

4. Tinggi Badan Berkurang

Berkurangnya tinggi badan disebabkan karena massa tulang belakang yang hilang. Meski pada umumnya tinggi badan akan berkurang seiring dengan berjalannya masa lansia tetapi tinggi badan yang berkurang karena osteoporosis terjadi lebih signifikan.

5. Patah Tulang

Gejala ini paling sering muncul namun jarang diketahui. Biasanya terjadi pada pinggul akibat jatuh atau patah tulang kompresi pada vertebrae. Yang kemudian membuat postur tubuh membungkuk, tulang terasa nyeri, kram dan insomnia yang sering dialami pada usia lanjut.

6. Tulang Rapuh

Tulang yang mudah patah dikatakan sebagai tulang rapuh. Tulang ini bisa patah hanya karena sedikit benturan seperti jatuh biasa, mengangkat, mendorong atau kegiatan ringan lain. Tulang rapuh mudah patah bahkan saat belum mengalami post traumatic atau kondisi dimana tulang pernah patah atau retak.

7. Kuku Rapuh

Gejala satu ini memang bukan indikator yang signifikan untuk mengenali penyakit osteoporosis, namun kondisi kuku yang rapuh bisa dikaitkan dengan keadaan tulang yang keropos.

Yang Harus Dilakukan Saat Terkena Osteoporosis
Ketika Anda terkena osteoporosis, ada beberapa hal yang perlu dilakukan agar tidak memperburuk kondisinya.

Cara Mengatasi Osteporosis

1. Minum Obat Osteoporosis

Setelah didiagnosis osteoporosis, dokter biasanya akan memberikan obat-obatan jenis bifosfonat. Obat ini berfungsi menjaga dan meningkatkan kepadatan tulang sehingga diharapkan bisa mengurangi resiko pengikisan atau keretakannya.

2. Tambah Konsumsi Kalsium dan Vitamin D

Saat Anda terkena osteoporosis, kebutuhan asupan menjadi meningkat sehingga Anda perlu menambah konsumsinya. Makanan sumber kalsium antara lain ikan, bayam, brokoli, susu, dan buah jeruk.

3. Menghindari Rokok dan Alkohol

Menurut National Institute of Health, rokok dan alkohol bisa membuat tulang rapuh dan lemah sehingga berpeluang besar untuk patah. Oleh sebab itu, rokok dan alkohol harus dihindari agar tidak memperparah kondisi tulang.

4. Berhati-hati Agar Tidak Terjatuh

Penderita osteoporosis sangat beresiko patah tulang meski hanya terjatuh. Jadi selalu hati-hati saat berjalan atau melakukan kegiatan apapun. Jika perlu, kemasi dan benahi letak perabotan dirumah agar tidak membahayakan.

5. Jaga Kesehatan Pencernaan

Ketika terkena osteoporosis, sistem pencernaan mungkin saja akan terganggu. Karena itu selain menjaga kesehatan tulang, kesehatan pencernaan juga harus lebih diperhatikan saat osteoporosis.

6. Atur Aktivitas Fisik

Jarang berolahraga atau melakukan aktivitas fisik dapat meningkatkan resiko dan memperparah osteoporosis. Jadi sebaiknya atur aktivitas fisik dengan baik namun konsultasikan juga dengan dokter.

Yang terpenting dalam pencegahan dan penanganan osteoporosis adalah terapkan pola hidup sehat dan rutin lakukan pemeriksaan dengan dokter. Hal ini akan membantu mengatasi osteoporosis lebih awal dan mengurangi resikonya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *