Example 728x250
BerandaProstat

Gangguan Prostat Pada Lansia, Tidak Harus Operasi

106
×

Gangguan Prostat Pada Lansia, Tidak Harus Operasi

Sebarkan artikel ini
prostat


Salah satu penyakit yang mengincar kaum pria diusia lanjut adalah gangguan pada Prostat. Dikatakan, 8 dari 10 pria usia lanjut memiliki resiko yang besar untuk terkena penyakit yang berkaitan dengan fungsi prostat. Meskipun beberapa diantaranya masih bisa di golongkan dalam jenis penyakit ringan, namun ada pula gangguan penyakit prostat yang perlu diwaspadai.

Setidaknya ada dua jenis gangguan pada prostat yang umum terjadi di usia lanjut. Yaitu BPH atau yang seringkali dikenal dengan pembengkakan prostat. Dan yang kedua adalah kanker prostat.

Sebagai salah satu bagian penting dari organ reproduksi laki-laki, prostat memiliki perananan dalam melindungi sperma. Secara spesifik, prostat adalah tempat produksi cairan semen, yang berfungsi sebagai cairan pengantar saat ejakulasi. Secara umum, cairan ini adalah yang biasa disebut dengan air mani. Ketika laki-laki yang telah menginjak usia lanjut, ada banyak kasus yang menunjukkan terjadinya pembengkakan pada prostat. Namun, hal ini masih dianggap wajar dan masih dapat diatasi. Berbeda hal nya jika kasus yang ditemukan adalah kanker prostat. Kanker jenis ini merupakan jenis kanker yang tidak menimbulkan gejala spesifik diawal. Penyebarannya pun terbilang cukup cepat. Tak heran jika Kanker prostat menjadi pembunuh pria kedua di dunia.

Gejala Spesifik Kanker Prostat

Berdasarkan data yang tercatat oleh WHO, setidaknya diantara 1 juta penderita kanker prostat, 300 ribu diantaranya meninggal dunia dan tak dapat tertolong. Dalah satu penyebabnya tak lain adalah kurangnya pemahaman tentang gejala awal gangguan pada prostat. Sehingga, ketika disadari, kanker prostat telah menyebar dan sulit untuk disembuhkan.

Gangguan pada prostat, sudah mulai akan muncul ketika pria menginjak usia 50 tahun. Meskipun gangguan tak hanya mengarah pada kanker, namun hal-hal lain seperti terjadinya pembengkakan pada prostat yang disebabkan oleh tumor jinak juga wajib diwaspadai.

Gejala awal yang paling umum terjadi adalah gangguan saat buang air kecil. Diawali dengan keingin berkemih yang sulit untuk ditahan. Beberapa bahkan akan di ikuti dengan rasa nyeri ketika buang air kecil atau saat ejakulasi. Pada tahap yang lebih berat, tak jarang terjadi pendarahan atau keluarnya darah bersamaan dengan urin maupu sperma.
Gejala-gejala semacam ini merupakan gejala awal yang dapat menjadi salah satu pertanda terjadinya gangguan pada prostat. Bisa hanya sekedar pembengkakan, atau bahkan juga dapat berupa kanker prostat.

Sebetulnya, pembengkakan pada prostat adalah hal yang wajar terjadi pada lansia. Hal ini juga tak dapat dipisahkan dengan system kerja hormone reproduksi, yang semakin bertambahnya usia, maka produksi hormone juga semakin berkurang. Jika begitu kasusnya, maka pembengkakan yang terjadi tak akan meninggalkan masalah kesehatan yang berarti.

Namun, ketika terjadi gangguan seperti buang air kecil yang tak tuntas atau tak lancar, atau bahkan sulit untuk buang air kecil, maka memeriksakan diri ke dokter adalah langkah awal yang paling tepat. Jangan tunggu hingga gejala menjadi semakin berat. Dan menganggu aktifitas sehari-hari. Karena, gejala awal yang masih ringan, dapat diobati dengan obat0obatan tertentu, tanpa harus ada tindakan operasi.

Beberapa Langkah Pengobatan Kanker Prostat

Bagaimana jika gejala tak kunjung sembuh? Memang dibutuhkan waktu untuk mengobati segala macam penyakit. Begitu juga dengan gangguan pada prostat. Jika gangguan yang terjadi hanyalah sekedar pembengkakan, maka dokter akan memberikan terapi obat tertentu. Hingga dua minggu pertama fase pengobatan adalah fase observasi, pada fase ini, gejala akan mulai membaik, bahkan sudah dapat sembuh setidaknya dalam jangka waktu 6 hingga 12 bulan. Namun jika belum ada perubahan maka akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Ketika terapi obat-obatan tak memberikan hasil yang optimal, maka tindakan operasi biasanya dipilih untuk mengatasi gangguan yang terjadi pada prostat.

Namun, hal lain terjadi pada penderita kanker prostat. Seperti pengobatan pada penyakit kanker umumnya, akan ada tindakan-tindakan spesifik lain. Saat ini, sudah ada beberapa tindakan pengobatan gangguan pada prostat dengan metode non-surgery. Seperti terapi sryosurgery, implant radio partikel, hingga local kemoterapi. Namun, tindakan operasi akan tetap dilaksanakan jika dirasa perlu.

Pencegahan Kanker Prostat Dimulai Sejak Usia Muda

prostat

Sangat jarang, atau bahkan tidak pernah ditemukan gangguan prostat pada usia muda atau usia produktif. Secara medis, gangguan prostat setidaknya dapat menjurus kepada dua hal yaitu pembengkakan prostat dan kanker prostat. Pembengkakan pada prostat seringkali di ikuti dengan gangguan buang air kecil dan iritasi. Bahkan, beberapa kasus menunjukkan adanya keterkaitan antara gangguan pada prostat dengan kemampuan ereksi.

Untuk mencegah terjadinya gangguan pada prostat di usia lanjut, ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh pria. Pertama, membiasakan untuk hidup sehat sedari dini adalah satu langkah preventif yang paling tepat. Pola hidup sehat dapat meliputi pemilihan asupan makanan sehari-hari, melakukan olah raga secara rutin, tidak mengkonsumsi alcohol, hingga menghindari rokok.

Selain itu, hal lain yang dapat mencegah terjadinya gangguan prostat adalah jangan sekali-kali menahan buang air kecil. Ada banyak kasus, dimana seseorang harus rela menahan buang air kecil, apalagi jika sedang berada disatu perjalanan panjang. Menahan kencing yang terlalu lama dapat menyebabkan retensi urin.

Sedangkan bagi pria lanjut usia yang telah di diagnosa dengan gangguan prostat, baik itu pembengkakan maupun kanker prostat, maka disarankan untuk melakukan tahap pengobatan secara tuntas. Disamping itu, olahraga rutin juga masih dapat dilakukan agar tetap dapat menjaga daya tahan tubuh. Tak perlu memilih olahraga tertentu. Sekedar jalan kaki ringan selama 20-30 menit setiap haru pun sudah cukup untuk mendorong tubuh untuk melakukan metabolism dan detoksifikasi. Dan jangan lupa, untuk selalu melakukan konsultasi dengan dokter.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *