Example 728x250
BerandaDarah Tinggi

Lansia Punya Cara Yang Berbeda Mencegah Tekanan Darah Tinggi

77
×

Lansia Punya Cara Yang Berbeda Mencegah Tekanan Darah Tinggi

Sebarkan artikel ini
darah tinggi


Sebagian Lansia sering dikaitkan dengan penyakit yang satu ini, yaitu darah tinggi. Walaupun sebenarnya anak muda pun bisa mengalami masalah yang sama. Bahkan, ada riset yang menunjukkan sebuah fakta bahwa anak muda bisa memiliki jantung yang lebih tua. Dan ini disebabkan karena sering naiknya tekanan darah mereka.

Terlepas dari hal tersebut, harus diakui bahwa lansia yang paling berisiko terkena hipertensi ini. Stres sering menjadi pemicunya. Terutama para lansia yang di usianya yang sudah tua masih punya masalah. Ada juga pensiunan yang juga mengalami stres yang akhirnya menyebabkan tekanan darah naik.

Apakah dengan menghindari stres hipertensi bisa dicegah? Tentu saja tidak karena banyak faktor risiko yang menyebabkan penyakit yang satu ini.

Hipertensi Menjadi Awal Segala Penyakit Para Lansia

Ada satu alasan mengapa penyakit darah tinggi tidak boleh diremehkan. Alasannya adalah penyakit ini menjadi pintu masuk penyakit berbahaya lainnya. Contohnya saja jantung. Banyak sekali pasien yang mengalami masalah jantung diawali oleh tekanan darah yang tinggi. Bahkan, pasien yang sering mengalami hipertensi disuruh untuk lebih berhati-hati karena dikhawatirkan hal tersebut bisa merambat ke jantung.

Bukan hanya penyakit jantung saja. Hipertensi juga bisa menjadi penyebab penyakit stroke. Sebenarnya, karena banyaknya pasien stroke yang notabene masih dalam usia muda menjadi salah satu bukti bahwa darah tinggi tidak hanya menyerang lansia. Dan memang benar. Stroke yang dialami oleh orang yang masih muda umumnya diawali dengan tekanan darah yang tinggi.

Setidaknya dua penyakit tersebut yang awalnya berasal dari darah tinggi. Namun, masih ada penyakit lainnya yang dipengaruhi oleh hipertensi ini meskipun pengaruhnya tidak begitu signifikan. Contohnya saja aneurisma (pembuluh darah menonjol ke luar), masalah ginjal, sindrom metabolik, serta penyakit mata.

Untuk itu, penanganan hipetensi ini penting. Bukan hanya untuk menghindari hipertensi tapi menghilangkan risiko terkena penyakit berbahaya lainnya.

Darah Tinggi Tidak Diobati, Tapi Dikontrol

Kebanyakan anak yang mengetahui orang tuanya mengalami darah tinggi langsung dibawa ke rumah sakit. Tentu itu bukan tindakan yang salah. Akan tetapi, itu bukan tindakan yang bijak.

Sebenarnya, tidak ada obat yang 100% manjur mengobati darah tinggi. Memang ada obat tapi obat tersebut hanya untuk menurunkan tekanan darah. Bahkan, jika Anda terkena hipertensi dan Anda langsung ke dokter, pemberian obat menjadi pilihan yang terakhir. Bahkan, terkadang obat hanya diberikan ketika darah naik begitu tinggi sehingga berpotensi membahayakan kesehatan secara umum.

Yang pasti, jangan sembarangan memberikan obat darah tinggi kepada orang yang mengalami masalah hipertensi. Setiap obat hipertensi itu berbeda-beda. Kadar atau takarannya berbeda. Untuk itu, dokter harus melakukan medical checkup terlebih dahulu untuk memastikan obat dengan kadar berapa yang perlu diberikan.

Namun, sekali lagi, obat tersebut tidak langsung 100% menghilangkan penyakit ini. Semua dokter pasti mengatakan bahwa hipetensi itu tidak bisa diobati tapi kontrol. Mereka seolah-olah mengatakan tidak ada cara efektif mengatasi hipertensi selain melakukan pencegahan.

Untuk anak-anak muda, tentu saja lebih mudah meskipun jarang yang melakukan langkah pencegahan ini. Olahraga rutin sudah cukup efektif. Apalagi sekarang sudah ada gym. Di sana, mereka bisa melakukan apapun jenis olahraga.
Bagaimana dengan lansia? Tentu saja harus olahraga juga.

Berikut beberapa jenis olahraga yang direkomendasikan untuk lansia

1. Jalan Santai

Sebenarnya, yang diperlukan oleh lansia dalam mencegah tekanan darah tinggi adalah menjaga elastisitas pembuluh darah. Faktanya, lansia mengalami hipertensi disebabkan pembuluh darah kurang elastis.

Tentu ini hal yang wajar. Karena sudah usia lanjut, organ tubuh tidak bisa bekerja seefektif ketika masih muda. Contohnya saja pembuluh darah yang semakin kurang elastis.

Namun, bukan berarti hal tersebut tidak bisa dicegah. Elastisitas pembuluh darah bisa dijaga dengan cara melakukan olahraga santai. Contohnya saja jalan sehat.

Para lansia tidak disarankan melakukan olahraga berat seperti aerobik atau lari. Mereka tidak butuh olahraga yang menguatkan otot, tapi menjaga elastisitas pembuluh darah. Sementara olahraga berat seperti lari dan aerobik itu untuk menguatkan otot. Jalan santai lebih untuk menjaga agar pembuluh darah elastis.

2. Bersepeda

sepeda sehat

Bersepeda juga seperti jalan santai. Ini bukan termasuk jenis olahraga berat. Namun, tentu saja ini tergantung track, rute, dan jauhnya perjalanan. Sebaiknya, lansia tidak perlu terlalu jauh bersepeda. Tidak perlu juga bersepeda di track berupa perbukitan.

3. Diet

Selain olahraga, cara mencegah hipertensi juga perlu dilakukan dengan cara menjaga pola makan. Sayangnya, tips ini sering disalahpahami. Beberapa orang menganggap diet itu larangan untuk makan makanan yang enak. Ini jelas anggapan yang salah.

Untuk orang yang berisiko terkena hipertensi, mereka hanya perlu menghindari makanan yang terlalu asin. Itu saja.

Sementara itu, mereka juga perlu mengurangi porsi makanan. Akan lebih baik makan lebih dari 3 kali sehari namun porsi sedikit daripada makan 3 kali sehari tapi porsinya banyak. Karena dengan mengkonsumsi makanan dengan porsi kecil, tubuh akan langsung mengolah makanan. Organ tubuh tidak bekerja terlalu berat. Jantung memompa darah lebih lancar. Risiko darah tersumbat yang menyebabkan darah tinggi pun bisa dihindari.

4. Lebih Sering Makan Sayuran dan Buah

Tidak salah mereka yang berisiko makan daging. Akan tetapi, sebaiknya dikurangi dan ganti dengan sayuran serta buah.

Sebenarnya, semua orang berpotensi terkena darah tinggi. Namun, lansia yang paling berpeluang mengalami masalah tersebut. Kuncinya ada satu. Sejak masih muda, seharusnya pola hidup yang sehat selalu diterapkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *