Example 728x250
Diare

Jangan Sampai Diabaikan, Inilah Risiko Diare Pada Lansia

84
×

Jangan Sampai Diabaikan, Inilah Risiko Diare Pada Lansia

Sebarkan artikel ini
Risiko Diare Pada Lansia
ilustrasi: Diare Pada Lansia/freepik


Golansia.com – Diare adalah suatu kondisi berupa tinja encer yang terjadi lebih dari tiga kali sehari. Diare dapat terjadi pada semua usia, berlangsung selama satu hingga dua hari, dan sembuh dengan sendirinya.

Faktanya, lansia tidak lebih mudah terserang diare dibandingkan orang lain, namun terkadang lansia memerlukan perhatian medis khusus ketika menderita diare. Jika tidak diobati, diare pada lansia dapat menyebabkan dehidrasi yang dapat mengancam nyawa, terutama pada lansia yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Diare Bisa Picu Dehidrasi pada Lansia

Seperti disebutkan sebelumnya, orang lanjut usia dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah mengalami diare, yang lebih berbahaya. Faktor usia membuat diare lebih berbahaya pada lansia sehingga memerlukan pengobatan khusus.

Ada beberapa faktor yang dapat memperburuk diare pada lansia. Diantaranya adalah lambatnya metabolisme seiring bertambahnya usia dan kemungkinan lansia sudah menderita penyakit bawaan.

Jika tidak ditangani dengan baik, diare pada lansia dapat menyebabkan dehidrasi yang dapat mengancam nyawa. Dehidrasi dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius. Apa akibat diare pada lansia?

  1. Penurunan Total Cairan Tubuh

Seiring bertambahnya usia, jumlah cairan dalam tubuh akan mulai berkurang. Ini berarti semakin sedikit cadangan air yang tersedia untuk digunakan tubuh seiring bertambahnya usia. Nah, kondisi diare akan semakin menguras cadangan air yang tersedia dan menurunkan cadangan air di tubuh yang kapasitasnya sudah sedikit tersebut.

  1. Menurunkan Respons Haus

Merasa haus adalah cara tubuh memberi tahu bahwa kamu membutuhkan air. Namun, karena respons rasa haus menjadi lebih lemah seiring bertambahnya usia, lansia mungkin tidak tahu bahwa mereka perlu minum. Belum lagi bila ditambah dengan kondisi dehidrasi, bisa jadi akan semakin parah.

  1. Fungsi Ginjal Menurun

Fungsi ginjal dapat menurun seiring bertambahnya usia, artinya lebih banyak air yang hilang melalui buang air kecil. Ketika kondisi peningkatan volume air yang hilang saat buang air kecil ini juga berbarengan terjadi dengan dehidrasi, bisa dibayangkan betapa kompleksnya situasi kesehatan yang dialami tersebut.

Beberapa lansia memiliki kondisi kesehatan yang mendasari sehingga membutuhkan konsumsi obat rutin. Dalam beberapa kasus, konsumsi obat-obatan ini dapat menyebabkan peningkatan kehilangan cairan melalui buang air kecil.

Jika orang terdekat kamu mengalami kondisi tersebut, jangan menundanya dan segera langsung periksakan ke dokter. Kamu bisa buat janji konsultasi dokter di rumah sakit melalui aplikasi Halodoc, lho! Praktis, kamu hanya perlu datang pada waktu yang telah kamu tentukan sebelumnya.

Setelah mengetahui bahaya diare pada lansia, lakukan beberapa langkah ini untuk mencegahnya:

  1. Sering Cuci Tangan

Tidak hanya lansianya, tapi kamu yang melakukan perawatan juga perlu sering mencuci tangan untuk menghindari penyebaran kuman dan bakteri.

  1. Mengelola Penyakit Sebelumnya

Sejatinya kamu juga bisa membantu proses penyembuhan diare dengan tetap mengelola penyakit bawaan yang sudah ada sebelumnya. Diare dan penyakit bawaan bisa saling berinteraksi yang memicu komplikasi.

  1. Minum Obat dan Perubahan Pola Makan

Minum obat anti diare dapat membantu penanganan diare pada lansia. Selain itu, perlu tetap terhidrasi dengan mengonsumsi air dan menghindari konsumsi kafein. Perlu juga ada perubahan pada pola makan seperti minum air kemasan saja, hindari makanan dari pedagang kaki lima, hindari konsumsi daging atau makanan laut mentah atau setengah matang, jangan makan buah dan sayuran yang tidak dikupas atau mentah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *