Example 728x250
Batu GinjalGinjal

Apakah Lansia Perlu Dioperasi Jika Memiliki Batu Ginjal?

130
×

Apakah Lansia Perlu Dioperasi Jika Memiliki Batu Ginjal?

Sebarkan artikel ini
Lansia Perlu Dioperasi Jika Memiliki Batu Ginjal
Lansia Perlu Dioperasi Jika Memiliki Batu Ginjal


Golansia.com – Apakah Anda sering menahan kencing atau kurang minum air putih? Sebaiknya hentikan kebiasaan ini. Pasalnya, kebiasaan menjaga BAC dan kurang minum air putih bisa memicu terbentuknya batu ginjal. Hal ini terjadi ketika urin menjadi terlalu pekat dan lama kelamaan mengendap dan berubah menjadi batu.

Jika Anda mengidap batu ginjal, gejalanya bisa sangat menyakitkan, terutama saat buang air kecil. Lansia merupakan kelompok yang rentan terkena batu ginjal. Lantas apakah lansia penderita batu ginjal harus segera menjalani operasi? Baca dulu penjelasan berikut ini.

Apakah Batu Ginjal Harus Dioperasi?

Faktanya, batu ginjal tidak selalu memerlukan pembedahan. Jika masih kecil dan tidak menyumbat saluran, tidak diperlukan pengobatan. Dokter akan memeriksa lebih lanjut apakah ukurannya bertambah atau tidak. Selain itu, dokter mungkin menyarankan Anda untuk mengatur gaya hidup dan minum air putih secara teratur untuk mencegah batu tumbuh.

Batu ginjal yang terlalu besar dan menimbulkan risiko pendarahan, kerusakan ginjal, atau infeksi saluran kemih mungkin memerlukan pembedahan. Berikut cara pengobatan untuk mengatasi batu ginjal:

  1. ESWL

Extracorporeal shock wave lithotripsy (ESWL) adalah prosedur untuk memecah batu ginjal menggunakan gelombang suara. ESWL menggunakan gelombang suara untuk menciptakan getaran kuat yang memecah batu menjadi potongan-potongan kecil yang kemudian dikeluarkan melalui urine. Prosedur ini cukup singkat hanya memakan waktu sekitar 45 hingga 60 menit saja.

  1. Nefrolitotomy

Selain menggunakan gelombang suara, batu ginjal juga dapat diangkat melalui nefrolitotomi. Ini merupakan prosedur pembedahan untuk mengangkat batu ginjal yang ukurannya sudah sangat besar. Sebelum menjalani operasi ini, kamu perlu mendapatkan anestesi umum. Setelah itu dokter akan mulai membuat sayatan kecil di punggung dan memasukan teleskop kecil serta instrumen lain untuk mengangkat batu.

  1. Ureteroskop

Untuk mengeluarkan batu yang lebih kecil, dokter juga dapat memasukkan tabung tipis (ureteroskop) yang dilengkapi dengan kamera melalui uretra ke ureter. Setelah batu ditemukan, ureteroskop akan memecah batu menjadi beberapa bagian. Batu yang telah terpecah menjadi bagian-bagian kecil ini kemudian akan dikeluarkan melalui urine.

  1. Operasi Kelenjar Paratiroid

Batu ginjal juga dapat terbentuk dari kalsium fosfat akibat kelenjar paratiroid yang terlalu aktif. Ketika kelenjar ini menghasilkan terlalu banyak hormon paratiroid, kadar kalsium bisa menjadi terlalu tinggi dan membentuk batu ginjal. Menghambat pertumbuhan dari kelenjar paratiroid mampu menghentikan pembentukan batu ginjal.

Berbagai Penyebab Batu Ginjal

Penyebab batu ginjal biasanya diidentifikasi melalui jenisnya. Nah, berikut jenis-jenis batu ginjal yang perlu kamu ketahui:

  • Batu kalsium oksalat. Kebanyakan batu ginjal adalah batu kalsium oksalat. Oksalat adalah zat yang diproduksi oleh hati atau diserap dari makanan. Kandungan oksalat biasanya terdapat pada buah-buahan dan sayuran tertentu, serta kacang-kacangan dan cokelat.
  • Batu kalsium fosfat. Jenis batu ini lebih sering terjadi pada seseorang yang mengidap penyakit metabolik. Pembentukan batu ini juga sering dikaitkan dengan obat-obatan yang digunakan untuk mengobati migrain atau kejang.
  • Batu struvit. Jenis yang satu ini terbentuk akibat respons terhadap infeksi saluran kemih. Batu-batu ini dapat tumbuh dengan cepat dan menjadi cukup besar.
  • Batu asam urat. Makanan tinggi protein dapat memicu terbentuknya batu asam urat. Jenis batu ini juga kerap dialami oleh individu yang kekurangan cairan karena diare kronis atau malabsorpsi, diabetes atau sindrom metabolik.
  • Batu sistin. Seseorang dengan kelainan herediter yang disebut cystinuria dapat mengidap batu ginjal sistin. Batu ini terbentuk akibat terlalu banyak kandungan asam amino tertentu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *