Example 728x250
BerandaPenyakit Mata

4 Gangguan Penglihatan Pada Lansia dan Pencegahannya

135
×

4 Gangguan Penglihatan Pada Lansia dan Pencegahannya

Sebarkan artikel ini
penyakit mata


Saat menginjak usia senja diatas 65 tahun, risiko terserang berbagai penyakit cukup besar. Tidak hanya itu, fungsi beberapa organ tubuh juga mengalami penurunan termasuk mata. Peran indera penglihatan tersebut sangat vital bagi kesehatan. Jika mengalami kerusakan dan tidak segera ditangani dapat menyebabkan kebutaan yang sifatnya permanen dan cara pengobatan satu-satunya yang dapat ditempuh adalah melalui operasi.

Bagian mata yang rawan mengalami penurunan senstifitas adalah lensa mata. Saat ini penurunan penglihatan bisa diatasi dengan menggunakan alat bantu berupa kacamata. Lensa yang terdapat pada kacamata tersebut menyesuaikan dengan tingkat kerusakan yang diderita oleh lansia. Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan menggunakan serangkaian tes. Penyakit mata jika tidak segera ditangani bisa membuat penglihatan semakin menurun. Karena itu sangat penting untuk menjaga kesehatannya dengan mengkonsumsi makanan yang kaya akan nutrisi.

Jenis Gangguan Penglihatan pada Lansia

Usai yang sudah lanjut, sangat rawan terkena masalah penglihatan karena menurunnya kemampuan lensa dalam memfokuskan cahaya pada retina. Kondisi ini akan semakin parah jika lansia juga menderita penyakit gula dan tekanan darah tinggi. Setiap penyakit mata menunjukkan gejala yang berbeda. Ada yang menyadarinya dengan segera lalu periksa ke dokter. Namun ada juga yang tidak merasakan gejala sama sekali sampai akhirnya penglihatan menjadi kabur.

Ada beberapa gangguan mata yang perlu diwaspadai oleh lansia. Beberapa penyakit ada yang bisa diatasi dengan menggunakan kacamata dan pengobatan sesuai dengan resep dokter. Namun ada juga yang bisa mengakibatkan kebutaan jika tidak ditangani dengan serius. Beberapa masalah penglihatan tersebut adalah:

1. Katarak

Gangguan mata yang satu ini ditandai dengan mengaburnya penglihatan karena terdapat kabut pada retina mata. Gejala dari penyakit katarak tidak menimbulkan rasa sakit dan umumnya diderita oleh lansia yang sudah berusia diatas 60 tahun. Penyakit ini menyerang kedua mata dengan tingkat keparahan yang tidak sama. Kebutaan bisa saja terjadi secara perlahan jika gejalanya tidak segera ditangani. Pada level kronis penderita hanya bisa disembuhkan dengan jalan operasi.

Kelainan mata ini bisa dicegah dengan berbagai cara seperti melindungi mata dari sinar UV dengan memakai kacamata saat berada dii luar ruangan, konsumsi makanan sehat yang mengandung vitamin C, E, B1, dan B2, istirahat yang cukup, menghindari paparan asap rokok, dan lain sebagainya. Untuk penderita obesitas, sebaiknya lakukan program untuk menurunkan berat badan supaya terhindar dari penyakit katarak.

2. Rabun Dekat atau Hyperopia

Rabun dekat biasa dialami oleh penderita yang sudah berusia 40 tahun keatas. Gejalanya tidak bisa melihat objek yang berada dalam jarak dekat. Selain karena faktor usia, gangguan penglihatan ini juga disebabkan karena keturunan, menderita diabetes, permasalahan di pembuluh darah, serta kondisi mata yang tidak berkembang dengan baik. Untuk mengatasi kelainan ini adalah dengan menggunakan peralatan berupa kacamata dengan lensa cembung. Jenis lensa yang dipasang pada kacamata tersebut tergantung dari hasil tes yang dilakukan oleh dokter.

Hyperopia merupakan gejala alami yang tidak bisa dicegah karena penurunan penglihatan memang wajar terjadi pada saat usia senja. Namun begitu ada beberapa kebiasaan yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan mata supaya rabun dekat tidak bertambah parah seperti membaca di tempat yang cukup cahaya, melakukan pemeriksaan secara rutin, konsumsi makanan yang kaya akan gizi, melakukan olahraga ringan secara teratur, dan masih banyak lagi yang lainnya.

3. Glaukoma

Masalah kesehatan yang satu ini paling rentan terjadi pada penderita yang berusia 40 tahun keatas. Gangguan tersebut disebabkan karena ada cairan yang menumpuk di area mata sehingga penglihatan menjadi kabur. Tekanan pada otot mata akan meningkat dan jika tidak segera diatasi bisa mengakibatkan kebutaan baik yang sifatnya sementara maupun permanen. Lansia yang menderita diabetes juga meningkatkan risiko Glaukoma. Kadar gula yang berlebih dalam darah bisa menyebabkan kerusakan pada retina dan lensa mata.

Glaukoma bisa dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat dan berolahraga. Belum ada hasil penelitian yang pasti mengenai cara yang paling efektif untuk mencegah penyakit ini. Namun jika kondisi selalu fit dan tidak menderita penyakit berbahaya seperti kencing manis, maka risiko terkena Glaukoma saat menginjak usia senja dapat dicegah.

4. Mata Tua atau Presbiopi

Kelainan presbiopi terjadi karena penurunan fungsi lensa mata yang disebabkan karena faktor usia. Penderita gangguan penglihatan ini tidak bisa melihat benda pada jarak dekat maupun jauh. Umumnya gejala penyakit tersebut akan dirasakan ketika menginjak usia 40 tahun. Karena penyebabnya adalah pertambahan umur, maka penyakit ini tidak bisa dicegah namun kesehatan mata harus tetap dirawat supaya presbiopi tidak semakin parah.

Semakin bertambahnya umur, lensa mata akan mengalami pengerasan sehingga sangat sulit untuk menangkap gambaran objek baik pada jarak dekat maupun jauh. Untuk mengembalikan fleksibiltas organ penglihatan tersebut salah satu caranya adalah dengan melakukan senam mata. Dengan melakukan olahraga ini secara teratur, maka gangguan presbiopi akan berkurang dan kondisi mata akan semakin membaik.

Setelah mengetahui keempat gangguan penglihatan diatas, Anda harus sadar mengenai pentingnya menjaga kesehatan di saat lansia. tidak hanya untuk mencegah risiko penyakit berbahaya tetapi juga merawat kondisi mata agar tidak mengalami kelainan yang berakibat pada gangguan penglihatan hingga kebutaan permanen.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *