Example 728x250
Corona

Informasi Omicron untuk Lansia

75
×

Informasi Omicron untuk Lansia

Sebarkan artikel ini


GOLANSIA.COM – Upaya penanganan Pandemi Covid-19 di Indonesia melalui target Vaksinasi Nasional sebesar 208, 265,720 menyebutkan pencapaian target Vaksin Dosis 1 per 13 Februari 2022 telah mencapai 188,292,184 Dosis alias 90, 41 % Sedangkan untuk Dosis  2 sudah mencapai target sebesar  65.19 % dan Dosis 3 baru mencapai 3,39% demikian data yang dirilis covid19.go.id pada 13 Februari 2022 pukul 18.00 WIB. Kabar gembiranya bahwa sebanyak 15,925,994 Lansia telah menerima Dosis 1, dan sebanyak 10,857,658 mendapat Dosis 2, serta sebanyak 1,044,329 telah menerima Dosis 3.

Seiring upaya penguatan tersebut, gelombang Covid 19 kembali menerjang dengan varian Omicron yang dinyatakan bergejala lebih ringan dari varian Covid-19 sebelumnya. Namun demikian, tetap menjadi perhatian untuk tetap melaksanakan Protokol Kesehatan.

Seperti diketahui bersama, meski vaksinasi Covid 19 tidak membuat seseorang kebal 100% namun sebagai upaya, tentu vaksin ini berperan dalam menghadapi serangan virus yang hadir bervariasi ini. Setidaknya dengan adanya perlindungan diri, jika terpapar Covid-19 akan dapat menjadi ikhtiar yang berguna.

Ditengah kabar berita penyebaran varian Omicron yang mudah dan cepat dan membuat angka yang terpapar naik berlipat-lipat, ada baiknya Lansia juga memahami apa saja ciri utama varian Omicron sebagai upaya meningkatkan kewaspadaan, berikut penjelasannya :

Gejala Omicron 
Gejala umum yang dialami oleh pasien dengan kasus varian Omicron sama halnya dengan gejala flu yang sudah kita kenal lebih dulu, seperti

  1. Batuk
  2. Pilek,
  3. Demam,
  4. Sakit kepala, dan
  5. Kelelahan

Gejala Covid-19 pada umumnya seperti hilangnya fungsi indra perasa tidak banyak dilaporkan muncul pada pasien varian Omicron. Hanya sedikit pasien yang mengalami sesak nafas, hingga terganggunya saluran pencernaan.

 

Gejala Berat
Namun kondisi kesehatan seseorang dapat membuat gejala flu ini menjadi gejala berat. Tentunya berisiko untuk Lansia, yakni Lansia yang sudah memiliki penyakit-penyakit dan komorbid yang mudah terpapar varian Omicron yang memerlukan perawatan intensif.

Lansia bagaimana yang berisiko?

  1. Lansia dan memiliki komorbid
  2. Belum melakukan vaksinasi
  3. Saturasi di bawah 94 persen
  4. Kondisi rumah yang tidak memungkinkan untuk melakukan isolasi mandiri

Sehingga jika memang terpapar varian Omicron dengan ditegakkan diagnosanya dengan PCR yang Positif, segera berkoordiansi agar mendapatkan perawatan di rumah sakit yang lebih intensif sesuai dengan kondisi penyakitnya.

Temukan layanan telemedisin dari Kemenkes RI https://isoman.kemkes.go.id/ atau Fasilitas Kesehatan di daerah masing masing seperti Propinsi Jawa Barat yang dapat diakses pada link berikut https://pikobar.jabarprov.go.id/consultation-request

Basagita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *